Pidato Mgr. Antonius menggarisbawahi makna mendalam dari perayaan Natal, yaitu kasih dan bela rasa kepada sesama. Ia mengajak seluruh umat untuk tidak hanya merayakan Natal sebagai tradisi, tetapi juga sebagai momen refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
"Marilah menjadikan hati kita sebagai Betlehem, tempat Tuhan hadir. Tempat di mana kasih, perdamaian, dan harapan selalu hidup," katanya.
Mgr. Antonius juga menyoroti pentingnya menjaga keutuhan bangsa dengan mengutamakan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan. Ia mengingatkan bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan yang harus terus dirawat dengan cinta dan penghormatan terhadap sesama.
Indonesia sebagai Bethlehem Baru
Sebagai puncak dari pidatonya, dalam pesannya, Mgr. Antonius juga memberikan doa khusus untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih. Ia berharap pemerintah dapat menjadi "Bethlehem baru," tempat di mana sinar kasih persaudaraan dan bela rasa terpancar, menggantikan kegelapan yang masih ada di berbagai aspek kehidupan bangsa.
Dalam pernyataannya yang dikutip dari Bimata.id, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan dan mendukung pemerintah agar menjadi "Bethlehem baru" yang mampu mengusir kegelapan dalam berbagai aspek kehidupan. "Mari kita doakan dan kita dukung pemerintah untuk menjadi Bethlehem baru yang menyingkirkan kegelapan-kegelapan di berbagai sisi aspek kehidupan. Pemerintah yang mampu menghadirkan sinar kasih persaudaraan dan bela rasa untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya dengan penuh harapan.
Ia juga mengingatkan umat akan pentingnya menjaga sikap dan perilaku agar tetap selaras dengan nilai-nilai kasih dan kebaikan. "Sehingga siapapun kita semua secara bersama-sama mau dan mampu mengontrol hati dan budi, menjaga mulut dan tangan hingga tetap memuji dan memuliakan Tuhan," lanjutnya.
Menghidupkan Optimisme dan Harapan
Pidato Mgr. Antonius tidak hanya menginspirasi jemaat yang hadir, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia yang mendengar pesannya. Ia menanamkan optimisme bahwa Indonesia mampu bangkit dari berbagai tantangan jika semua elemen bangsa bekerja sama. Ia juga menegaskan bahwa kerja keras, kasih, dan doa adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
"Percayalah, kasih persaudaraan dan bela rasa adalah kekuatan yang mampu mengatasi kegelapan. Bersama-sama, kita bisa menciptakan Indonesia yang penuh harapan, damai, dan sejahtera," tegasnya.
Dengan kata-kata yang penuh makna, Mgr. Antonius menutup pidatonya dengan doa agar bangsa Indonesia terus diberkati dan dilindungi oleh Tuhan. Suasana haru dan sukacita memenuhi ruangan, membawa semangat baru untuk menghadapi tahun yang akan datang.