Perlu diketahui ada beberapa orang yang sesungguhnya dari finansial dia mampu, bisa traveling, beli barang branded, namun dia memiliki kebiasaan pinjam uang untuk memenuhinya tanpa melihat kondisi finansialnya.
Lihat gaya hidupnya, kebiasaan dia dalam mengatur keuangannya, dan apakah orang ini bisa dipercaya atau tidak. Tidak hanya itu, kebiasaan dia makan di warung atau caf dan dia selalu bilang "bayarin dulu donk, ntar gue ganti" Hemm, lebih baik jangan keseringan ngajak dia keluar makan atau nge-mall, bakal mengancam dompetmu.
3. Jumlah uang yang mau dipinjam dan jaminannya
emakin besar uang yang kamu pinjamkan semakin besar pula risikonya. Kalau pinjam uang dalam jumlah besar mungkin kamu bisa pertimbangkan untuk meminta jaminan baik bentu emas, sertifikat tanah, BPKB, atau barang berharga lainnya.
Perlu diingat, cek juga keaslian jaminannya dan kepemilikan yang jelas. Ingat jangan tergiur dengan  janji manis atau hubungan yang begitu dekat (hubungan teman baik atau keluarga), jaminan itu penting.
4. Alasan pinjam uang
Jika alasannya hanya untuk membeli kebutuhan gaya hidupnya seperti pakaian, barang branded, traveling, menjelajah kuliner, coba kamu pikir-pikir lagi deh untuk meminjamkan uangmu. Namun, seandainya alasan karena ada musibah atau bencana kamu bisa membantunya sesuai dengan kemampuan keuanganmu.
Aturlah keuanganmu secara bijak. Dan perlu diingat ada kalanya kita membantu teman atau keluarga, bantulah sesuai kemampuanmu. Yang namanya membantu tentu tidak sangat berharap uang akan dikembalikan secara utuh ataupun mengharapkan bunga pinjaman yang besar.
Jika kamu belum mampu meminjamkan uang ke temanmu, kamu bisa bicara dengan baik dan sopan, memberi alasan yang bijak, dan mungkin kamu bisa bantu dia dengan cara lain. Hubunganmu tetap terjaga dan finansialmu juga aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H