Melalui pembukuan perusahaan, bisnis dapat mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi, bisnis dapat melihat secara jelas arus masuk dan keluar uang perusahaan, serta mengidentifikasi pengeluaran yang perlu dikontrol. Pembukuan perusahaan juga membantu dalam merencanakan penggunaan dana dengan lebih efisien, sehingga bisnis dapat berjalan dengan lancar dan berkembang.
b. Memonitor Performa Keuangan Bisnis
Dengan melakukan pembukuan perusahaan, bisnis dapat memonitor performa keuangan bisnis dengan lebih baik. Dengan mencatat setiap transaksi keuangan, bisnis dapat melihat secara jelas perkembangan pendapatan, biaya, dan laba-rugi perusahaan. Informasi ini akan membantu dalam mengevaluasi kinerja bisnis dan membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan performa keuangan bisnis.
c. Mematuhi Ketentuan Perpajakan
Pembukuan perusahaan juga penting untuk mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku. Dengan mencatat setiap transaksi keuangan secara terperinci, bisnis dapat dengan mudah menyusun dan melaporkan pajak yang harus dibayarkan kepada pihak berwenang. Pembukuan perusahaan yang akurat dan teratur juga dapat membantu dalam menghindari masalah perpajakan di masa depan.
d. Menyediakan Informasi untuk Pihak Eksternal
Pembukuan perusahaan juga berfungsi untuk menyediakan informasi yang diperlukan oleh pihak eksternal, seperti investor, kreditor, atau mitra bisnis. Dengan memiliki catatan keuangan yang akurat dan terperinci, bisnis dapat memberikan informasi yang jelas tentang kondisi keuangan perusahaan kepada pihak luar. Informasi ini akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan mereka terkait investasi atau kerjasama dengan perusahaan.
5. Langkah-Langkah dalam Pembukuan Perusahaan
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, jenis-jenis, dan manfaat dari pembukuan perusahaan, berikut adalah langkah-langkah praktis dalam melakukan pembukuan yang baik dan benar:
a. Menentukan Metode Pembukuan yang Sesuai
Langkah pertama dalam melakukan pembukuan perusahaan adalah menentukan metode pembukuan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Terdapat beberapa metode pembukuan yang umum digunakan, antara lain metode masukan tunggal (single entry) dan metode pembukuan berpasangan (double entry). Pilihlah metode pembukuan yang paling sesuai dengan skala dan kompleksitas bisnis perusahaan.
b. Membuat Buku Kas
Setelah menentukan metode pembukuan, langkah selanjutnya adalah membuat buku kas. Buku kas digunakan untuk mencatat setiap transaksi pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam bisnis. Buatlah kolom-kolom yang sesuai, seperti tanggal, deskripsi transaksi, pemasukan, pengeluaran, dan saldo kas. Catatlah setiap transaksi dengan rinci dan teliti.
c. Mencatat Transaksi Pemasukan
Setelah memiliki buku kas, langkah selanjutnya adalah mencatat setiap transaksi pemasukan yang terjadi dalam bisnis. Catatlah setiap pemasukan yang masuk, seperti penjualan produk atau jasa, pembayaran tagihan dari pelanggan, atau pendapatan lainnya. Pastikan untuk mencatat setiap transaksi dengan rinci, termasuk informasi mengenai jumlah pemasukan, tanggal transaksi, dan deskripsi transaksi.
d. Mencatat Transaksi Pengeluaran
Selain mencatat transaksi pemasukan, penting juga untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran yang terjadi dalam bisnis. Catatlah setiap pengeluaran yang dilakukan, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan, atau biaya operasional lainnya. Pastikan untuk mencatat setiap transaksi dengan rinci, termasuk informasi mengenai jumlah pengeluaran, tanggal transaksi, dan deskripsi transaksi.
e. Melakukan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah langkah penting dalam pembukuan perusahaan. Lakukanlah rekonsiliasi bank secara berkala untuk memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan sesuai dengan catatan bank. Bandingkan setiap transaksi yang tercatat dalam buku kas dengan laporan bank dan pastikan bahwa saldo yang tercatat dalam buku kas sama dengan saldo yang tercatat dalam laporan bank.
f. Menyusun Laporan Keuangan
Setelah mencatat setiap transaksi keuangan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Pastikan untuk menyusun laporan keuangan secara teratur, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan.