Mata pemilik warung menatapnya penuh keheranan, ia hanya terdiam mematung, kemudian si kakek mengucapkan kata pamit, lalu keluar warung. Dengan ransel lusuh di punggungnya, dengan langkah bangga, ia meneruskan perjalanannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!