Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Nuraeni antara Penjara Kebon Waru dan Jatuh Cintanya Hendra Gunawan

4 Juli 2023   20:13 Diperbarui: 5 Juli 2023   01:04 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Potret diri karya Nuraeni. Foto Dok. Penulis

Nuraeni Antara Penjara Kebon Waru dan Jatuh Cintanya Hendra Gunawan

Kleung dengklek buah kopi rarang geuyan

Keun anu dewek ulah pati diheureuyan

Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten

Plos kakolong bapak satar buleneng.....

Sang mayoret yang semula diam, tiba-tiba sambil tersenyum mengerdipkan matanya. Sebuah kode isyarat bahwa penampilan drumbandnya dimulai.

Cing Cangkeling yang biasanya dilagukan pada waktu bermain ucing-ucingan atau petak umpet, digubah menjadi alunan nada-nada yang dimaikan pada marching bell. Tak ketinggalan snare, tenor, dan bass drum serta terompet bersaut-sautan mengikuti instruksi sang mayoret. Pecahlah suasana di stadion Senayan Jakarta kala itu.

Nuraeni HG dalam acara artist talk pameran tunggalnya di Jakarta, 15.06.2003. Foto dokumentasi Zen-1 Gallery
Nuraeni HG dalam acara artist talk pameran tunggalnya di Jakarta, 15.06.2003. Foto dokumentasi Zen-1 Gallery

Tepuk tangan dan riuhnya teriakan-teriakan semakin membakar isi stadion. Bung Karno yang sejak awal takjub menyaksikan parade drumband asal Bandung ini seketika menaruh kesan mendalam, terutama pada sang mayoret. Dialah Nuraeni, gadis Bandung yang berperan sebagai field commander dan mayoret. Nuraeni yang waktu itu juga turut memimpin dalam mengiringi lagu Indonesia Raya, sangat mustahil untuk tidak disapa Bung Karno. Maka, benarlah adanya, Bung Karno turun menyapa Nuraeni dan pasukannya.

Siapapun pasti akan terpesona pada Nuraeni. Mayoret berkulit sawo matang gelap itu semakin terlihat eksotis dengan baju mayoretnya yang berwarna ungu, putih dan bertabur merah. Gerakan Nuraeni sangat lincah dan cekatan, ia mampu melempar tongkat ke atas sejauh delapan meter, serta melakukan manuver dengan beragam gerak koreografi hasil ciptaannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun