Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Converse Moments: Golden Legacy Made Wianta di AMJOO#3

14 Juni 2022   15:21 Diperbarui: 16 Juni 2022   07:50 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Converse Moment: Golden Legacy Made Wianta di AMJOO#3 (dok. galeri zen1)

Burat mewakili Wianta Foundation memberikan respon positif atas pelaksanaan AMJOO#3 yang mengusung Golden Legacy serta menjadi bagian penting dalam merekonstruksi kembali perjalanan karya-karya Made Wianta. Wianta Foundation membuka pintu atas kemungkinan kerjasama kembali terhadap project-project seninya, baik yang telah maupun belum dilaksanakan oleh mendiang Wianta semasa hidupnya.

Suasana di venue AMJOO #3, lt.2 Art1: New Museum Jakarta oleh Galeri Zen1 yang mengusung Golden Legacy Made Wianta (dok. galerizen1)
Suasana di venue AMJOO #3, lt.2 Art1: New Museum Jakarta oleh Galeri Zen1 yang mengusung Golden Legacy Made Wianta (dok. galerizen1)

Menanggapi upaya memahami persoalan proses kreatif Made Wianta dalam perspektif melihat masa lalu dan mendatang, Jean Couteau yang secara intens mengikuti perkembangan karya-karya Wianta mengatakan, memang Wianta sudah meninggal dua tahun yang lalu, reputasi Wianta tidak lagi dipengaruhi oleh kegiatannya. Namun namanya dan karyanya tetap hadir. Kenapa? Karena dia telah mengeluarkan seni Balinya dari kewajiban menggambarkan Bali yang eksotis. Baginya Bali tentu saja eksis di dalam ciri-ciri tertentu seninya, misalnya peran kontur, repetisi pattern atau penggunaan warna sebagai pengisi bidang, bukan penentu bentuk, tetapi tidak menjadi tujuan. Dia “berbicara” bukan tentang Bali, seperti pelukis sebelumnya, tetapi tentang dirinya menghadapi dunia, secara visual dan secara sosial. Dengan berbicara tentang dirinya, dia berbicara tentang kita semua ini, pada zaman panca roba bangsa dan dunia. Itulah yang menjamin keberlangsungan kehadirannya.

Suasana di venue AMJOO #3, lt.2 Art1: New Museum Jakarta oleh Galeri Zen1 yang mengusung Golden Legacy Made Wianta (dok. galerizen1)
Suasana di venue AMJOO #3, lt.2 Art1: New Museum Jakarta oleh Galeri Zen1 yang mengusung Golden Legacy Made Wianta (dok. galerizen1)

Karya-karya Made Wianta dalam Golden Legacy yang diusung Galeri Zen1 di AMJOO#3 dengan jelas menunjukkan adanya pergeseran di antara bentuk-bentuk garis dan warna, maupun material pada setiap periode. Pengunjung AMJOO#3 secara tidak sadar sebenarnya diajak berpetualang dalam setiap hasil kreasi dan eksperimen Wianta. Converse Moments yang telah dilakukan AMJOO #3, mengingatkan di tiga kali kunjungan saya pada ART BASEL di Basel Swiss, bahwa art and conversation adalah bagian penting dari helatan art fair yang memperkaya pembicaraan seni rupa, tidak melulu pada pasar dan pasar. (Yudha Bantono, AMJOO#3, Jakarta Juni 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun