Zoonosis adalah ancaman berkelanjutan bagi kesehatan manusia secara global. Dalam beberapa dekade belakangan ini muncul beberapa zoonosis baru dari hewan liar. Semula penyebabnya hanya bersiklus di hutan, kemudian muncul di pemukiman penduduk.Â
Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD, dalam Vetnesia Januari 2019 menyebutkan beberapa zoonosis tersebut, antara lain MERSCoV, Ebola, West Nile Encephalitis, dan Avian Influenza. Sebagian dari penyakit ini berpotensi menjadi pandemi.
Drh. Soeharsono, Ph.D barangkali menuliskan pengalaman dari melihat, membaca, meneliti dan mempublikasikan tulisan-tulisannya dengan maksud sebagai pengingat.
Belum sebulan saya mendapatkan bukunya yang berjudul "Zoonosis dari Hewan Liar" cetakan ke dua, terbitan Kanisius Yogyakarta membuat saya berfikir ulang bagaimana mantan penyidik penyakit hewan, sekarang praktisi hewan kecil di Denpasar ini secara gamblang menjelaskan tentang Cacar Monyet (Monkeypox) yang baru-baru ini menjangkiti satu orang pria di Singapura (8/5/2019).Â
Kita tentu bisa mengingat berbagai penyakit lainnya yang telah terlaporkan dan dengan mudah masuk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Para tenaga medis dan veteriner dunia, termasuk Indonesia yang menjadikan banyak literatur sebagai kanon masalah penyakit zoonosis dari hewan liar, dimana sebagian besar sangat menempatkan betapa pentingnya pencegahan sebelum kejadian.
Buku setebal 243 halaman ini mencakup semua aspek termasuk reservoir, cara penularan, gejala klinik, patologi, diagnosis, deteksi virus dan bakeria, deteksi antibody serta pencegahan dan pengobatan.
Ada lima hewan liar yang dinilai menjadi sumber penular yakni kelelawar, burung liar, satwa primata, tikus dan wallaby. Serta ada dua puluh tiga penyakit yang dibahas, baik penyebabnya virus maupun bakteria.
Yellow Fever, Penyakit Virus Zika, Tanapox, Cacar Monyet Yaba, Chromobacteriosis, Kyasanur Forest Disease yang ditularkan oleh Satwa Primata. Yersiniosis, Leptospirosis, Monkeypox, Haemorrhagic Fever With Renal Syndrome yang ditularkan oleh Tikus. Dan Ross River Virus yang ditularkan oleh Wallaby.
Penyebab penyakit ini juga pernah dilaporkan dipakai sebagai senjata biologis. Bencana penyakit seperti Ebola, MERSCoV, SARS, West Nile Encehalitis, Avian Influenza, Japanese Encephalitis (JE) juga dibahas secara terperinci.
Buku ini sekaligus menjadi pengingat agar bersiap diri akibat dampak yang buruk bagi anak-anak, sehingga vaksinasi massal terhadap JE pernah dilakukan di Bali pada anak umur 9 bulan sampai 15 tahun (2018).
Singkatnya, buku ini sangat bagus untuk dibaca dan dijadikan referensi oleh mahasiswa kedokeran hewan, doker hewan, dokter hewan yang bekerja di laboratorium, dokter manusia khususnya spesialis anak, terutama masalah JE dan spesialis kandungan, terutama masalah penyakit zika.Â
Meskipun ada kekurangan dari buku ini karena tidak membahas zoonosis dari hewan liar yang disebabkan oleh cacing dan protozoa, namun seluruh tulisan buku ini telah berhasil menukik ke dalam peristiwa-peristiwa yang menjadikan kita lebih mawas terhadap bencana buruk yang telah, sedang dan akan terjadi.
Nagoya Jepang 16 Mei 2019
Drh. Yudha Bantono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H