Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati "Blooming and Fading" Stephan Spicher di Jepang

11 Mei 2019   15:38 Diperbarui: 16 Mei 2019   20:20 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bloosom sebagai eksplorasi intelektual dan artistik Stephan telah berkembang di berbagai tingkat atau posisi bentuk. Pertama-tama Bloosom emas mulai berkembang pada latar belakang piktorial yang beratmosfer, dituangkan pada kanvas dan aluminium. Karya-karya ini pernah dipamerkan dalam dua pameran besar di Museum Ludwig, St Petersburg Rusia dan National Library Singapura.

Noivoi Art Gallery, dokpri
Noivoi Art Gallery, dokpri
Dalam suatu langkah yang berikutnya, Stephan dapat menciptakan karya-karya di mana bunga dari medium laquer di atas kertas dan kanvas yang indah menampakkan dirinya. Dan ini yang secara harafiah saya sebut karyanya ingin melepaskan diri dari latar belakang yang lepas dan lebih bebas. Sebagai akibatnya,  Stephan dengan sengaja mulai memisahkan dan mengeluarkan Blossom nya dari konteks piktorialnya sebagai obyek menuju bebas dalam bentuk yang berdiri untuk dirinya sendiri.

Begitulah sesungguhnya Stephan menghadirkan kembali Booming and Fading dalam pameran tunggalnya di Noivoi Art Gallery yang berlangsung pada 3 -19 Mei 2019, Imaji mekar dan layunya bunga memperlihatkan kesungguhannya dalam merespon hakekat kehidupan.

Ada 14 karya dihadirkan dalam medium kertas, kanvas dan aluminium. Karya-karya itu bertutur dalam narasi abstsraksi. Keseluruhan karya saya kira sangatlah penting disaat publik Jepang baru selesai menikmati mekarnya bunga Sakura.

Noivoi Art Gallery, dokpri
Noivoi Art Gallery, dokpri
Namun, dalam konteks mekar dan layu yang berarti kefanaan, ada daya pembaharuan yang telah dihadirkan Stephan. Hal ini dibuktikan dengan warna-warna cerah hadir dalam garis-garis drawingnya.

Mengacu pada karya sebelumnya Eternal Line sebagai suatu gerakan siklis yang tak berujung, segala gejala alam dapat dihubungkan dengan lingkaran kelahiran, perkembangan, kematangan, pembusukan, kematian dan hidup kembali.

Foto dok. Kaori Suzuki
Foto dok. Kaori Suzuki
Pemikiran Stephan melalui karya Blooming and Fading telah menjadi metafora bagi lingkaran kehidupan dan sekaligus sebuah objek dari kreativitas seninya. Karyanya tidak hanya indah, lebih dari itu sangat mengacu pada sebuah kehidupan dengan perubahannya secara terus-menerus.

Blossom hanya hidup selama beberapa saat saja. Musim berbunga adalah nyaris seperti sebuah snapshot dalam proses panjang pertumbuhan dan pembusukan.

Sebuah perenungan yang teramat dalam saya hadir mengunjungi pameran Stephan di musim layu dan gugurnya bunga sakura. Saat kita sedang berada di musim blossom disitulah semestinya paham bahwa musim layu dan gugur telah menunggu.

Yudha Bantono
Noivoi Art Gallery
Nagoya, Jepang 11 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun