Ritme kehidupan, baik dalam gerak dan ruang telah banyak menginspirasinya, menjadikan karya-karyanya yang dipenuhi dengan interaksi simbolik. Disimbolkan dengan wajah-wajah, tanaman, binatang, beragam gerak dan pose manusia.
Karya "Fish"Â menurutnya adalah sepenggal pengalaman untuk mengganti memori ketika melihat ikan dalam keramaian, meskipun dengan sadar ia harus menghilangkan suasana keramaian itu. Sedangkan karya "Between Us" tergambarkan bagaimana dirinya atau siapapun yang disimbolkan dengan wajah antara dirinya dan orang lain di sampingnya.
Ada satu karya yang menarik bagi saya dengan judul "Sympaty for the Devil", karya ini sepertinya terinspirasi dari lagu Rolling Stones dengan judul yang sama. Jango dengan jelas menggarap "devil" dengan garis membentuk figur bertanduk.
Begitu halnya pengalaman personalnya ketika di Australia yang ia simbolkan dengan "Cow and Koala", karya ini cukup menarik karena Bali dan Australia telah menjadi bagian dialog penting dalam peta kebudayaan yang telah lama ia geluti, bahkan sampai sekarang.
Bagaimana dengan Karya Uuk Paramahita?, Uuk mengatakan: "Karya saya memang kontemplatif, karena saya ingin memperluas subyek sosial, artinya subyek atau pelaku dalam peristiwa yang mempengaruhi karya kontemplasi ini bisa diterima oleh siapa saja, dan dibelahan mana saja.
Walaupun demikian kiranya susah dilepaskan dari cara pandang setiap orang yang menikmati dan memaknai. Ada kompromi yang bisa diletakkan dalam memahami karya kontemplasi saya yaitu mengembalikan pada perenungan dari alur pikiran yang telah saya sampaikan".
Meskipun masih seperti yang terdahulu, lukisan-lukisan Uuk kali ini terasa terkurangi keriuhanya, semisal  pada warna dan figur-figur imajinernya. Uuk sendiri adalah pelukis yang sangat obsesif dengan warna. Ia selalu ingin memaknai ruang dengan warna.
Karya "Sunday Morning"Â memperlihatkan bagaimana dirinya ingin menguraikan jarak ruang dalam tatanan teras berundak, lengkap dengan imaji kehidupan di dalamnya.