Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inspirasi Ibu dan Harta Terindah dalam Karya-karya Jango dan Uuk

7 Mei 2019   09:12 Diperbarui: 13 Mei 2019   20:27 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ritme kehidupan, baik dalam gerak dan ruang telah banyak menginspirasinya, menjadikan karya-karyanya yang dipenuhi dengan interaksi simbolik. Disimbolkan dengan wajah-wajah, tanaman, binatang, beragam gerak dan pose manusia.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Karya Jango "Face Value" misalnya, sangat jelas  adanya pengaruh pengalaman personal, yaitu berupa simbolisme wajah-wajah yang dihadirkan dalam berbagai karakter.

Karya "Fish" menurutnya adalah sepenggal pengalaman untuk mengganti memori ketika melihat ikan dalam keramaian, meskipun dengan sadar ia harus menghilangkan suasana keramaian itu. Sedangkan karya "Between Us" tergambarkan bagaimana dirinya atau siapapun yang disimbolkan dengan wajah antara dirinya dan orang lain di sampingnya.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Ada satu karya yang menarik bagi saya dengan judul "Sympaty for the Devil", karya ini sepertinya terinspirasi dari lagu Rolling Stones dengan judul yang sama. Jango dengan jelas menggarap "devil" dengan garis membentuk figur bertanduk.

Begitu halnya pengalaman personalnya ketika di Australia yang ia simbolkan dengan "Cow and Koala", karya ini cukup menarik karena Bali dan Australia telah menjadi bagian dialog penting dalam peta kebudayaan yang telah lama ia geluti, bahkan sampai sekarang.

Bagaimana dengan Karya Uuk Paramahita?, Uuk mengatakan: "Karya saya memang kontemplatif, karena saya ingin memperluas subyek sosial, artinya subyek atau pelaku dalam peristiwa yang mempengaruhi karya kontemplasi ini bisa diterima oleh siapa saja, dan dibelahan mana saja.

Walaupun demikian kiranya susah dilepaskan dari cara pandang setiap orang yang menikmati dan memaknai. Ada kompromi yang bisa diletakkan dalam memahami karya kontemplasi saya yaitu mengembalikan pada perenungan dari alur pikiran yang telah saya sampaikan".

dokpri
dokpri

Meskipun masih seperti yang terdahulu, lukisan-lukisan Uuk kali ini terasa terkurangi keriuhanya, semisal  pada warna dan figur-figur imajinernya. Uuk sendiri adalah pelukis yang sangat obsesif dengan warna. Ia selalu ingin memaknai ruang dengan warna.

Karya "Sunday Morning" memperlihatkan bagaimana dirinya ingin menguraikan jarak ruang dalam tatanan teras berundak, lengkap dengan imaji kehidupan di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun