The Purple Vase, 1999, 76x56 Cm, Water Color on paper
Karya-karya lukisan dekoratif seperti karya Tjandra Kirana memang pernah marak menguasai selera pasar seni rupa Bali yang banyak di pajang di
art shop maupun pasar seni. Karya mereka seragam dan hampir mengulang-ulang bentuk maupun tampilannya. Tentu bila dikaji lebih jauh inilah yang membedakan karya Tjandra yang lebih kaya, penuh warna dan memang berkonsep. Namun ada beberapa kemiripan gagasan bila harus membandingkan dengan beberapa karya Chang Fee Ming yang berfokus pada perempuan dengan pakaian tradisional yang kaya motif dan tekstur. Karya-karya Fee Ming juga dikerjakan akhir tahun 90-an sampai awal tahun 2000 sebelum lahirnya seri mengenai Sungai Mekong.
Begitulah Djaja Tjandra Kirana, sebagai perupa otodidak yang berangkat dari eksplorasi kultur Indonesia, terutama Bali dalam unsur rupanya. Bukan atas kesadaran berkarya saja ia menunjukkan karyanya ke hadapan publik dalam sebuah pameran. Akan tetapi, ia telah meleburkan dirinya dalam pemikiran budaya dan pencarian wilayah estetis yang tiada pernah berakhir. (Yudha Bantono, membaca karya-karya Djaja Tjandra Kirana dalam Katalog pameran tunggalnya di The Chedi Ubud 1999).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Humaniora Selengkapnya