Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lukisan Djaja Tjandra Kirana yang Mengangkat Citra Budaya Nusantara

21 September 2016   00:46 Diperbarui: 21 September 2016   18:28 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Legong Kraton Dancers, 1989, 116x91 Cm, Water Color on Canvas, Collection of Mr. Tjie Jehnsen

The Purple Vase, 1999, 76x56 Cm, Water Color on paper
The Purple Vase, 1999, 76x56 Cm, Water Color on paper
Karya-karya lukisan dekoratif seperti karya Tjandra Kirana memang pernah marak menguasai selera pasar seni rupa Bali yang banyak di pajang di art shop maupun pasar seni. Karya mereka seragam dan hampir mengulang-ulang bentuk maupun tampilannya. Tentu bila dikaji lebih jauh inilah yang membedakan karya Tjandra yang lebih kaya, penuh warna dan memang berkonsep. Namun ada beberapa kemiripan gagasan bila harus membandingkan dengan beberapa karya Chang Fee Ming yang berfokus pada perempuan dengan pakaian tradisional yang kaya motif dan tekstur. Karya-karya Fee Ming juga dikerjakan akhir tahun 90-an sampai awal tahun 2000 sebelum lahirnya seri mengenai Sungai Mekong.

Begitulah Djaja Tjandra Kirana, sebagai perupa otodidak yang berangkat dari eksplorasi kultur Indonesia, terutama Bali dalam unsur rupanya. Bukan atas kesadaran berkarya saja ia menunjukkan karyanya ke hadapan publik dalam sebuah pameran. Akan tetapi, ia telah meleburkan dirinya dalam pemikiran budaya dan pencarian wilayah estetis yang tiada pernah berakhir. (Yudha Bantono, membaca karya-karya Djaja Tjandra Kirana dalam Katalog pameran tunggalnya di The Chedi Ubud 1999).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun