Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Grand Piano yang Menghidupkan Warna Cat Air

4 September 2016   22:06 Diperbarui: 5 September 2016   07:17 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula dunia keseharian adalah ruang yang menyediakan banyak peristiwa, dikaji dan ditimbang menjadi gagasan. Alam beserta isinya baik tumbuhan dan binatang yang memiliki kedekatan dengan manusia dapat dirasakan hadir sebagai bentuk kedekatan perupa dengan lingkungannya. Kapasitas perupa cat air Kolcai sebagai bagian pengembangan gagasan bersama kali ini tidak serta merta menjadi sebuah restatetment dari spirit Indonesia. Meskipun demikian kita bisa merasakan karya-karya mereka masih membawa persoalan budaya Indonesia secara kuat.

Kesadaran untuk menyampaikan corak seni lukis cat air yang “Indonesia” melalui pameran Tat Twam Asi jadi tampak penuh warna dalam  mengemukakan identitas Kolcai. Perhelatan Sanur Village Festival di Sanur Bali yang merupakan salah satu magnet kuat bagi tempat dan sejarah seni rupa Indonesia setidaknya telah berhasil mereka maknai. Sehingga peristiwa budaya ini bisa menjadi angin segar yang tidak sia-sia dalam memperjuangkan nilai baca dari sebuah selebrasi menjadi nilai pandang berlebih melalui karya lukis cat air.

 

Indra Lesmana
Indra Lesmana
Jazz in Watercolor

Ketika seorang musisi jazz merasa perlu membawa bagian komposisi garapannya dalam konteks seni rupa, apa yang kemudian ingin disampaikan pada publik penikmat seni rupa maupun jazz ? Itulah yang terjadi ketika musisi Indra Lesmana turut mewarnai pameran Tat Twam Asi dalam pembukaan pameran. 

Alunan grand piano Indra Lesmana hadir sebagai elemen penanda mengalirnya jazz ke dalam karya lukis cat air. Pemandangan pembukaan pameran menjadi puitis bahkan romantis. Leburan warna-warna cat air yang merespon komposisi Indra nampak beragam, membentuk imaji bebas, diterjemahkan secara luas.

Memang, kolaborasi antara musik jazz dan seni rupa bukanlah hal yang baru, Paul Klee telah merespond Bauhaus Jazz Band dalam karya-karyanya yang telah diwartakan dalam all tomorrow bauhause parties. Begitu pula Keith Hearing yang telah membuat poster festival jazz dunia ternama Motreux Jazz Festival pada tahun 1983. 

Deretan nama-nama lain tentu telah menjadi bagian penting bagi menyatunya jazz dan seni rupa, termasuk Romero Britto perupa autodidak Brasil yang karyanya telah menyebar ke berbagai piranti benda-benda kecil seperti flash disk, juga menghiasi poster Motreux Jazz Festival.

Lantas, bagaimana kehadiran Indra Lesmana dalam jazz in watercolor di Grya Santrian Gallery yang berkolaborasi dengan perupa cat air dari Komunitas Lukis Cat Air Indonesia ?. Saya kira ini adalah sebuah moment pencerahan baru tentang hadirnya jazz di Bali sebagai bagian arus seni rupa, sekaligus spirit baru bagi Indra maupun perupa untuk mau keluar dari sangkar panggung jazz maupun studio perupa.

Ketika perkembangan seni rupa maupun jazz adalah satu pemikiran yang mencoba memahami seni dalam beragam dinamika, maka sangatlah wajar ia berkembang pararel dengan sejumlah pemikiran maupun gagasan yang multi lintas bidang. Sebuah tanda-tanda bagi perkembangan jazz di Bali yang diawali oleh Indra Lesmana, sangat mungkin istilah “jazz in watercolor” menjadi ikon bagi perkembangan seni rupa di Bali. Serta sangat memungkinkan pula baginya untuk mengembangkan ke “jazz in find art” pada perkembangannya. 

(Yudha Bantono, Catatan Pameran Komunitas Lukis Cat Air Indonesia “Tat Twam Asi” Grya Santrian Gallery, Sanur, Bali)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun