Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Sepatu di Atas Kepala" Instalasi Seni Rupa Gus Toke di Ruang Pemikiran

11 Juli 2016   22:55 Diperbarui: 12 Juli 2016   10:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Ketika saya tanya berangkat dari mana ia mempertanyakan melalui dirinya, sebuah jawaban yang benar-benar mengejutkan yaitu ia berangkat dari konsep filosofi Ida Peranda Sidemen “Karang Awak Tandurin”. Menurut Toke inilah cara menanami dirinya dengan pengetahuan, dan dari pengetahuan yang ada pada dirinya ia juga ingin menyampaikan. Sekali lagi perlu pengendapan untuk menerjemahkan dari cara berfikir GusToke, sehingga melalui foto-fotonya dapat membuka esensi dari setiap lapisan-lapisan kesadarannya sebagai orang Bali, terutama dirinya yang berangkat dari titik pijak bumi Bali. Sebagai seorang yang pernah tinggal di Switzerland, sayapun larut  turut merasakan, dan sedari mula karya foto-foto Toke memang  sangat memiliki nilai kejut untuk dibaca sebagai sebuah karya seni rupa kontemporer Bali tanpa membawa atribut Bali, tapi pemikiran Bali.

Yudha Bantono, art writer tinggal di Denpasar Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun