Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengintip Aksi Hijau Sanur Village Festival

3 Juli 2016   08:36 Diperbarui: 3 Juli 2016   09:15 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan sedang mempersiapkan penanaman terumbu karang

SEPERTI tahun-tahun sebelumnya program lingkungan hidup Sanur Village Festival masih menjadi acuan penting untuk menyelamatan bumi dari dampak pemanasan global. Tahun ini pelaksanaan SVF yang ke sebelas menetapkan rangkaian aksi penyelamatan lingkungan hidup masih dengan program 5 R meliputi mengurangi (reduce),menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang  (recycle), menanam kembali  (replant),dan memulihkan kembali (recovery).

Sanur memiliki kekayaan paling unik yang bersifat abadi berdasarkan tatanan kosmologinya. Sanur merupakan tempat pertama untuk menyambut matahari pagi. Tempat di mana matahari sebagai sumber kehidupan, terbit menyinari jagad Pulau Dewata. Sanur juga merupakan tempat bertemunya air tawar dan air laut, serta pertemuan langit dan pertiwi sebagai ayah dan ibu bumi. Pertemuan tersebut menciptakan aura magis yang sangat kaya bagi Sanur. Sanur sebagai hulu atas terbitnya matahari dan sebagai hilir aliran air tawar menjaga keseimbangan Bali, sehingga Sanur mempunyai peran penting atas keberadaan dan keberlanjutan Pulau Bali.

Menjaga kelestarian alam Sanur sudah menjadi kewajiban masyarakat desa ini. Tanpa alam lestari niscaya para wisatawan tidak akan datang mengunjungi Desa Sanur. Desa yang diberikan berkah keindahan alam dengan panorama laut beserta isinya, terus menggoda para wisatawan untuk selalu mengunjunginya. Menimbang keindahan yang ada, terdapat potensi kerusakan alam yang disebabkan oleh laku manusia, baik masyarakat Sanur, masyarakat di luar Sanur, maupun para wisatawan.

Melepas tukik ke laut lepas
Melepas tukik ke laut lepas
Tidak bisa dipungkiri sebagai ruang terbuka daerah wisata pantai di Kota Denpasar, setiap hari biasa dan lebih-lebih hari libur, Pantai Sanur menjadi tumpuan mengisi waktu senggang bergembira baik pribadi maupun bersama keluarga. Dengan daya dukung ruang terbuka yang semakin dipenuhi publik, maka sudah semestinya menjadi pengingat bahwa alam Sanur harus benar-benar dijaga kelestariannya.

Program aksi penyelamatan lingkungan hidup di Sanur Village Festival adalah sebuah upaya yang dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan. Bila dihubungkan dengan monitoring atau evaluasi, maka pelaksanaan aksi lingkungan hidup ini dijalankan sepenuhnya oleh masyarakat Sanur. Melalui koordinasi bersama yang dikelola oleh Yayasan Pembangunan Sanur dan Pemerintah Kota Denpasar, aksi ini mengikutsertakan masyarakat dan pengunjung festival.

Dalam pelaksanaan aksi hijau Sanur Village Festival, seperti yang telah turut serta yakni masyarakat umum, siswa sekolah, wisatawan, pelaku pariwisata yang didalamnya hotel dan restaurant, komponen LSM serta pemerintah Kota Denpasar. Barbagai program-program Sanur Village Festival telah memberikan dampak nyata bagi pelestarian alam, dimana ribuan pohon mangrove sejak sebelas tahun silam kini telah tumbuh dan terus dipelihara kelangsungan hidupnya, sekaligus selalu bertambah areal penanamannya.

Wisatawan sedang mempersiapkan penanaman terumbu karang
Wisatawan sedang mempersiapkan penanaman terumbu karang
Mengenai kerusakan karang yang selama ini menjadi perhatian serius, coral plantation menjadi program yang tidak pernah ditinggalkan di program hijau Sanur Village Festival. Tumbuhnya karang-karang muda dan semakin luasnya areal tumbuhnya menjadi ukuran bahwa program penanaman terumbu karang telah menunjukkan hasil yang sangat baik.

Sanur adalah tempat berlabuhnya penyu bertelur, penyu hijau (Chelonia mydas) hampir setiap tahun menempatkan telur-telurnya pada sarang pasir putih di sepanjang pantai Sanur. Melalui Sanur Village Festival, tradisi penghormatan penyelamatan penyu dari kepunahannya dilakukan dengan melepas tukik-tukik yang terlahir di Sanur ke habitatnya laut lepas.

Sementara berbicara sampah yang menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam aksi hijau, terus diantisipasi dengan program edukasi masyarakat serta aksi beach clean upsecara berkala. Aksi yang melibatakan banyak komponen ini dilakukan dengan menyisir Pantai Sanur. Para peserta bersih pantai membersihkan dan mengumpulkan sampah, yang selanjutnya pantai terlihat lebih bersih dan indah.

Lomba mewarnai yang menggugah semangat anak-anak usia dini untuk mencintai lingkungan
Lomba mewarnai yang menggugah semangat anak-anak usia dini untuk mencintai lingkungan
Sanur yang merupakan daerah pesisir dan menjadi zona gempa dan tsunami memerlukan perhatian secara khusus. Sanur Village Festival melihat perubahan iklim global dengan segala bencana yang terjadi perlu dilakukan upaya terpadu terhadap penyelamatan gempa dan tsunami, sehingga sinergis dengan program lingkungan hidup maka dilaksanakan sosialisasi bahaya gempa dan tsunami melalui pemutaran film, workshop dan diskusi bagi siswa sekolah dan masyarakat umum. Dalam bidang edukasi lingkungan hidup, Sanur Village Festival menyelenggarakan pameran lingkungan hidup (green both) dan lomba mewarnai bagi anak-anak dengan tema-tema yang menstimulasi kecintaan pada lingkungan hidup, serta workshop dan diskusi.

Pesona keindahan Sanur Village Festival
Pesona keindahan Sanur Village Festival
Sanur Village Festival secara tidak langsung telah memberikan vibrasi moral bagi masyarakatnya untuk melakukan hal-hal yang positif, mengurangi dampak kehancuran alam yang secara pelan atau cepat telah terlihat secara kasat mata. Sanur terus berkembang dengan segala gerak kehidupan masyarakat serta industri pariwisatanya, dan dampak perubahan yang menekan kelestarian alam tidak bisa dipungkiri pasti terjadi. Sebuah tindakan nyata yang menstimulasi warganya patut dirayakan sebagai penghormatan terhadap ibu bumi, dimana semua kehidupan telah lahir dan tumbuh, tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun