Ketika kau bertanya
Mengapa ?
Hatikupun ikut terluka
Ketika kau bertanya
Karena apa? Â
Aku pun tak bisa menjawabnya
Ketika kau kembali bertanya,
Kok bisa ?
Aku pun tak sanggup menjawabnya.
Lalu, saat kau kembali bertanya, mengapa hanya aku ?
Hatiku patah menjadi dua.
Ya, kenapa hanya kamu yang ditahan haknya yang paling mendasar ? Bahkan diberi papan petunjuk yang keliru ?Â
Mungkin nak, karena selembar kertas yang biasanya itu tidak lagi bisa menahan lajumu.
Tapi mengapa pula mereka berusaha menahan lajumu, ketika seharusnya mereka membantumu melaju lebih lagi ? Bukankah itu tugas mereka yang sebenarnya?
Memang agak susah di logika.
Dan lagi, Â bagaimana mungkin selembar kertas bisa mengalahkan lembaran-lembaran buku diktat yang dengan tekun kau cerna.
Bisa saja direkayasa di angka, tapi bisakah mereka merekayasa yang meresap di daya cerna ? Yang mengendap dalam memorimu, bertumpuk dalam lautan ilmumu ?