Saya tahu menjadi orang tua memang repot sekali, saya juga pernah kewalahan sendirian mengasuh si cantik. Tapi menyodorkan gadget, hanya akan menabung masalah lain yang lebih besar dikemudian hari.
Jadi daripada menyodorkan gadget begitu saja, sebagai gantinya saya memutarkan musik atau audiobook dan memberikan mainan yang aman sesuai usianya untuk membuatnya sibuk.
Untuk anak usia dibawah 3 tahun, biasanya mereka paling gemar mencoret. Jangan melarangnya.
Berikan satu area tertentu di dalam rumah, dimana dia bisa mencorat coret sesuka hati, mengeksplore imajinasi dan gerak motoriknya. Berikan pengertian bahwa hanya di area tersebut dia boleh mencorat coret sesukanya.
Memberikan satu area tertentu dalam rumah mengajarkannya tentang aturan dan disiplin. Supaya anak juga belajar bahwa dia tidak boleh sembarangan mencorat coret dimanapun sesukanya.
Ketika si cantik masih kecil dulu, sayangnya kami tidak bisa memberikannya satu area tertentu karena sudah diwanti-wanti oleh pemilik rumah yang kami sewa, kalau ada kerusakan di dinding yang berlapis wallpaper putih premium itu, bakal dikenalan denda sekian euro.
Jadi, daripada harus membayar denda yang cukup mahal, akhirnya kami memberinya meja belajar yang boleh dicorat coret sesuka hatinya. Meja belajar milik tetangga yang sudah tak terpakai lagi dan diberikan untuk kami.
Untuk anak-anak balita yang super duper aktif, alokasikan waktu tertentu setiap hari dan bawa ke tempat bermain yang aman dan biarkan dia mengeksplore segala macam permainan dan menghabiskan energinya yang berlebihan. Mungkin dari situ muncul calon-calon atlit masa depan.
Sayangnya memang, di negeri kita ini jumlah playground yang memadai fasilitas dan safetyakan-nya tidak sebanding dengan jumlah anak-anak. Banyak anak-anak dibawah umur yang masih harus bermain di jalanan tanpa pengawasan, membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Memberikan stimulasi yang tepat di tahun-tahun pertama anak -anak, menolong kita melihat hobi yang bisa dikembangkan oleh si anak.
3. Membiarkan Anak Membuat Keputusan