Begitulah ibu. Seperti bejana yang retak yang terus mengalirkan air meski tak pernah penuh, ibu terus memberi bahkan dalam kekurangan sekalipun.
Itulah warisan ibu.Â
Bukan harta benda apalagi harta karun. Tapi bahkan jauh lebih bernilai. Tidak akan habis walau sampai tujuh turunan. Tidak menimbulkan keributan karena sibuk diperebutkan.
"Banyak wanita telah berbuat baik, tapi kau melebihi mereka semua"
Itulah ibu saya. Ibu kami.Â
Memberi kami akar yang kokoh untuk berdiri dan sayap yang kuat untuk terbang.
Maturnuwun, buk.Â
Sampai bertemu lagi nanti di sorga.
Semoga tulisan ini menjadi berkat bagi siapapun yang membacanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!