Mereka tidak sengaja ketemuan di situ. Si tikus ada disitu karena dia gak tahu harus kemana lagi, si siput disitu karena ada si tikus. Si katak pas kebetulan lewat disitu trus ikutan nongkrong dan si burung gereja ke situ karena sekedar kepo saja, pengin tahu yang lain lagi ngapain.
Rasa bosan pun melanda, mereka bingung harus ngapain. Enaknya ngapain ya? Â Mereka pun saling bertanya.
Si katak-lah yang akhirnya punya ide untuk mereka beradu keberanian. Kira-kira siapa yang paling pemberani diantara mereka ber-empat.
Adrenalin ketiga temannya pun langsung melonjak naik seketika mendengar ide katak, dengan riuh mereka pun bersorak setuju.
Pertandingan pun dimulai. Si tikus mendapat giliran pertama.
Si tikus memutuskan akan menyelam bolak-balik sampai ke pinggir sungai tanpa sekalipun mengambil nafas untuk membuktikan kalau dia paling berani.
Si katak berseru kecewa mendengarnya. "Yang benar saja, itu sih namanya bukan uji keberanian, itu cuman having fun saja!" Â Begitu kira-kira nyinyiran si katak.
Merasa tersinggung, si tikus pun berargumentasi kalau dia bukan katak yang memang bisa dan biasa berenang. Bagi tikus melakukan hal seperti itu perlu nyali yang luar biasa, karena tikus takut dengan air.
Si burung gereja pun menengahi. Dia sepakat dengan si tikus.
Maka bersiaplah si tikus. Dia menarik nafas dalam-dalam, sangat-sangat dalam, lalu meloncat ke dalam air dan menghilang.
Si tikus menyelam sampai ke seberang sungai lalu balik lagi. Akhirnya si tikus muncul kembali ke permukaan dengan nafas tersengal dan terengah-engah. Si katak membantunya keluar dari dalam air dan memberinya selamat.