Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Daydreammer, as always

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Hantu Kantor yang Kalah Horor

31 Oktober 2021   18:28 Diperbarui: 31 Oktober 2021   18:30 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya melihat ke arah jendela kaca yang menghadap keluar, semua tertutup. Pintu juga tertutup. Aneh, pikir saya, darimana masuknya. Tapi hanya sebatas itu, karena jantung saya sedang berdegup kencang melihat jam digital di laptop, dikejar tenggang waktu pengiriman laporan.

Saya juga tidak sempat memikirkan bagaimana burung tadi bisa keluar dari ruangan. Setahu saya pas saya beres-beres mau kembali ke lantai satu, burung itu sudah lenyap tak berbekas.

Itu kejadian pertama.

Ada lagi waktu saya lembur sampai malam, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan malam itu juga, tidak bisa menunggu esok hari. Kali ini saya bekerja di lantai satu hanya ditemani pak security, karena mas OB sudah harus pulang.

Pak security ini bisa melihat ke ruangan saya bekerja, tapi saya tidak bisa lihat ke tempatnya pak security.  Malam itu pak security ini sampai tiga kali bolak balik ke tempat saya bertanya apa saya baik-baik saja. Antara heran dan suntuk karena saya juga lagi buru-buru ingin segera kelar kerjaan saya dan pulang, saya hanya menganggukkan kepala.

Dikemudian hari, saya baru tahu kalau pak security itu bisa melihat makhluk halus dan malam itu beliaunya melihat didepan ruangan saya ada perempuan duduk dan mencoba mengajak saya bicara. Makanya dia sempat khawatir ketika saya cuman menganggukkan kepala setiap kali dia tanya. Takut saya sudah kesambit makhluk halus.

Untung saja, pak security itu cukup bijaksana tidak cerita apa yang dilihatnya ke saya malam itu juga. Kalau tidak, saya selamanya tidak akan bisa bekerja disitu dengan tenang. Bukan karena mendadak bisa melihat alam ghaib, tapi karena terbayang-bayang oleh imajinasi sendiri.

Tuh khan, sekarang saja saya merinding ketika menuliskannya.

Itu kejadian kedua.

Kejadian berikutnya pas saya lembur juga. Tidak tahu kenapa saya dulu kok hobi sekali kerja sampai lembur-lembur. Mungkin karena saya sangat mencintai pekerjaan saya. Preeeeet.

Malam itu saya lembur ditemani dua orang dari team saya. Kita beri nama saja mbak Laura dan mas Dilan. Mereka duduk dihadapan saya, sementara saya konsentrasi mengetik sesuatu di PC saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun