Jadi, ketika waktunya masuk sekolah, anak bisa belajar dengan optimal.(metode yang bagus khan ya, berharap suatu saat bisa diterapkan untuk sekolah-sekolah negri di indonesia, bukan hanya yang berbayar saja)
Hasil evaluasinya : Outstanding.
Terutama pada kemampuan fokus, daya tangkap, analisa dan kemampuan berbahasa.
Kami pun dipanggil oleh ketua tim-nya. Di-interview latar belakang pendidikan, keluarga dll. Dan terutama, karena kami termasuk pendatang. Mereka kepo :)
"Ini luar biasa,"kata pak dokter yang menjadi ketua Tim-nya. "Belum pernah ada yang mencapai skor setinggi ini sebelumnya. Dan kemampuan berbahasanya juga luar biasa, bahkan anak-anak lokal seusianya belum tentu bisa berbahasa sebagus dan setepat itu. Ini istimewa, karena bukan bahasa ibu kalian, dan kalian bicara bukan dengan bahasa kami di rumah. "
Saya donk, begitu bangga sampai rasanya mau pecah dada saya.
"Ada dua faktor utama,"lanjut pak dokter. "Faktor genetika dan faktor pola asuh".
Yang mana ? Â
Mengingat kercerdasan kami berdua, saya dan bapaknya, biasa-biasa saja, jadi faktor pola asuh-lah kemungkinan faktor utamanya. Dalam hal ini, salah satunya, musik klasik.
Ya, sepertinya musik klasik memang memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Tentu juga dipengaruhi hal-hal lain, seperti kebiasaan membaca dan lingkungan sosial/pergaulan saat itu.
Jadi apakah mitos atau fakta kalau musik klasik membuat anak pintar ? Mungkin tidak bisa diambil kesimpulan serta merta ya.