Bukan!
Kita tidak sedang bicara tentang kalkulus semester dua
Terlalu purna.
Kita bicara tentang kita.
Sejak semula, kita sepakat menentukan batasnya
Sebuah konstanta.
Lalu kita berjalan mengikuti fungsi yang telah ditentukannya
Hasilnya sungguh berbeda
Tak terbentuk kurva hati yang seharusnya
Kenapa tak bisa ditemukan penyelesaiannya?
Kau bertanya
Aku juga
Dimana letak salahnya?
Kenapa terus error tak bisa dicerna?
Mungkinkah kita salah menentukan batasan nilainya?
Kita mencoba merubahnya, dengan batas tak hingga
Mencoba tidak lagi menentukan dengan niscaya
Tapi mendekati lewat limitasi
Pendekatan mata hati dan nurani
Aku sungguh berharap
Kamu juga
Menanti ia berfungsi,Â
atau tidak
Turunkan derajatnya, kurangi egonya, ia terus bekerja...dan membentuk pola kurva...
Sebagaimana yang seharusnya
Pfuiiiiih!
Kau tersenyum lega
Aku juga
Cinta kita
Ternyata bukan integral biasa
Ia berbatas tak hingga, bukan sewajarnya
*Ditulis demi kenangan gedung abu-abu kita, masa itu ketika kita saling menunggu untuk bertemu*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H