Tidak tahu harus geli atau kesal, atau dua-duanya tiap kali melewati pinggir jalan besar itu.
Dibawah papan bertuliskan: "Jangan buang sampah disini !" , justru banyak tumpukan sampah. Prank di level tertinggi :)
Setiap kali dibersihkan, ada lagi yang buang sampah di situ dan tempat itu kembali dihiasi tumpukan sampah.
Curiga saja, jangan-jangan banyak orang mengartikan kata "jangan" dengan "mari" atau "ayo".
Jangan buang sampah disini = Mari buang sampah disini. Bisa jadi, khan ? :D
Atau jangan-jangan banyak yang masih buta aksara, sehingga tak bisa membaca apa yang tertulis di papan-nya, dan begitu saja mengasumsikannya sebagai tempat pembuangan sampah.
Ada banyak kemungkinan.
Tapi oke-lah, karena itu dipinggir jalan, pasti ada banyak kemungkinan.
Lantas bagaimana kalau terjadi disekitar kita ? Kemungkinan, kitalah pelakunya :)
Hayooo !
Kalau kita mau menertibkan, beranilah membayar harganya.
Dan itu tidaklah mudah di negeri ini. Padahal sudah tujuh puluh enam tahun merdeka.