Mohon tunggu...
Yuanita Dianitami
Yuanita Dianitami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Tempat Wisata di Kota Batu

6 Juni 2021   13:30 Diperbarui: 6 Juni 2021   13:45 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Marxisme Ekologis

Dalam mengkaji persoalan lingkungan (ekologi) dalam sosiologi dapat menggunakan beberapa pendekatan, salah satunya adalah marxisme ekologis (Susilo, 2009). 

Marxisme ekologis menyatakan kerusakan lingkungan merupakan dampak perkembangan kapitalis. Dalam problematika alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat pariwisata ini terjadi karena banyaknya investor yang mengeksploitasi lahan pertanian untuk dijadikan tempat wisata. Selain itu dalam marxisme ekologis, alih fungsi lahan ini dapat diakibatkan oleh otonomi daerah  yang lebih mengutamakan pembangunan dalam beberapa sektor yang akan menguntungkan dalam jangka pendek serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Tidak dapat dipungkiri, sebenarnya adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat wisata ini juga berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Sedangkan tanpa disadari hal ini juga menimbulkan sebuah kerusakan lingkungan mulai dari berubahnya suhu udara yang semakin meningkat, berkurangnya lahan pertanian, hilangnya investasi dalan struktur irigasi, aliran sungai yang tertupi akibat  pembangunan dan mulai berkurangnya daerah resapan air. Alih fungsi lahan pertanian yang dijadikan sebagai tempat wisata ini biasanya memiliki bangunan yang bersifat permanen, hal ini mengakibatkan lahan pertanian bersifat irreversible atau tidak dapat berubah lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun