Mohon tunggu...
Yuan Dwi Patricia
Yuan Dwi Patricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Mataram

Ujian untuk kesuksesan bukan kesuksesan untuk ujian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Perang Rusia Ukraina: Minyak Sawit Langka Warga Beralih ke Minyak Kelapa

17 Maret 2022   19:38 Diperbarui: 17 Maret 2022   19:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Rusia-Ukraina kian memanas memberi dampak yang menimbulkan efek domina dan menambah beban terhadap lonjakan harga-harga produk di Indonesia. 

Hal tersebut dapat dilihat dari mulai meningkatnya beberapa harga pokok disejumlah negara termasuk Indonesia, salah satunya yaitu kenaikan harga minyak goreng dipasar domestik meski Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia. 

Pemerintah bahkan harus menetapkan harga eceran tertinggi untuk menekan harga minyak goreng. Meski, tidak menyelesaikan kendala pasokan karena hingga saat ini masih terjadi kelangkaan minyak goreng di pasar. 

Padahal minyak goreng sudah seperti bahan pokok yang harus ada untuk bahan masakan. Karena itu, tak heran banyak ibu rumah tangga, pelaku usaha kuliner, pedagang, hingga distributor terkena dampaknya atas kelangkaan tersebut. 

Akibatnya warga mengalami panic buying karena sulitnya minyak goreng yang ditemukan dipasaran, sehingga setelah adanya stock warga langsung menyerbu dengan jumlah yang banyak. 

Salah satu yang faktor yang menyebabkan minyak goreng langka karena adanya aturan yang ada pada dalam Permendag Nomor 6 Tahun 2022 dengan ketentuan harga minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter.

Meski demikian, warga tak habis pikir untuk mencoba mengganti kebutuhan pokok yang sering dikonsumsi seperti minyak  sawit dengan minyak kelapa sebagai pengganti fungsi dari minyak goreng untuk sementara waktu. Meski proses pembuatannya cukup rumit, namun warga terpaksa membuatnya.

Jika dilihat dari manfaat yang dirasakan memasak menggunakan minyak cocok untuk digunakan untuk membuat kue karena aroma minyak kelapa yang harum. Mengandung sekitar 92 persen lemak jenuh serta tahan terhadap oksidasi, minyak kelapa bisa dijadikan minyak goreng yang stabil untuk pengganti minyak goreng sawit.

Selain itu memasak dengan minyak kelapa lebih banyak mengandung lemak jenuh (lemak tanpa rangkap). Jadi minyak kelapa lebih stabil saat berada di suhu tinggi dan tidak mudah teroksidasi dibanding minyak kelapa sawit. Sebagai hasilnya, minyak kelapa tidak mudah rusak dan menghitam ketika dipakai menggoreng. 

Namun, tidak disarankan mengkonsumsi secara berlebihan karena sangat berisiko meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau lebih dikenal sebagai kolesterol jahat dalam tubuh. Di sisi lain, minyak kelapa sawit menerima banyak klaim berbahaya bagi kesehatan.

Minyak sawit memiliki proporsi lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang. Namun, tetap saja jangan gunakan minyak sawit secara berlebihan. Konsumsi berlebihan dari lemak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun