Mohon tunggu...
Sosbud

Nasehat untuk Sejatinya Diri

9 Mei 2018   21:20 Diperbarui: 9 Mei 2018   21:33 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebab usia makin senja,

makin berkurang

dan tiba saatnya kita harus pulang

sedang hal terpenting yang harus kita perjuangkan adalah kemuliaan yang hakiki di sisi-Nya

maka sudah merasa puaskah kita jika cita dan himmah kita masih menggantung di bawah kerlipnya bintang

Ketika kita menjauh dari-Nya,

Sebenarnya tak ada yang kita dapatkan selain kesia-sian dan kesengsaraan diri

kita sadari atau tidak, karunia kecerdasan, kekayaan, paras rupa, dan kekuatan tak lebih akan hanya mendatangkan musibah dan penderitaan,  jika kita tak pandai "syukur nikmat"

Allah begitu dekat,

penuh kasih sayang dan selalu memberi peringatan, kepada hamba-hamba-Nya

taubat dan memperbaili diri,  

insaf atas segala khilaf

berjanji untuk tidak lagi melakukan kesilapan yang sama

membangun lagi hubungan yang baik dengan sang Khaliq,  dan mengeratkan tali kasih sayang (silaturahmi)  sebagai sesama hamba yang dhaif (lemah)

sebab segalanya telah terpesan pada sebuah doa

"Allah humma anta Rabbii laa ilahailla anta khalaqtanii,  waana 'abduka waana 'alaiyaa 'ahdika wawa'dika mastatho'tu,  a'uudzubika minsyarrima shona'tu abuu'u laka,  bini'matika 'alaiya,  wa'abuu'u laka bindzanbi faghfirlii,  fainnahu laa ya'hgfirudzunuba illa anta"

Artinya:

Ya Allah! Sesungguhnya Engaku adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah,  selain Engkau. Engaku telah menciptakan diriku, aku telah berjanji untuk  mentaati-Mu sebatas kemampuanku,  aku berlindung kepada Engkau atas segala keburukan hal yang telah kulakukan.  Hamba mengakui atas segala nikmat yang telah Engkau berikan  kepadaku,  dan hamba mengakui pula atas dosa-dosa yang telah kuperbuat,  maka ampunilah aku. Sesungguhnya,  tiada yang mampu mengampuni dosa-dosa,  melainkan Engkau

(Hadist riwayat Al-Bukhari)

Hikmah yang terpetik adalah,

jika kita merasa gugup dalam mengerjakan suatu perbuatan baik,  

janganlah sampai kita berputus asa

jangan merasa cemas

dan jangan sampai kita meragukan-Nya

sebab jalan keluar  dari setiap masalah, pasti akan kita dapati

InshaAllahh

Johor Bahru: 09 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun