SERAJUT KISAH KEMBANG MAYANG
Tiga musim menjadi catatan,
Pada setapak niat, Â
Jalan panjang,
Juga sejurai kehidupan singkat, yang masih memberi kita masa Lima menit ke depan
Kurayu seulas senyum
Kupetik dari pematang hatimu
Seindah mawar berselaput embun,
Seputih melati di ujung pagi
Dan sewangi aroma kemelun gaharu
Padamu, duhai, Â ...
Kusunting engkau menjadi rusuk suci
Menjadi pelengkap jiwa,
Menjadi penyempurna akidah
Meraih ikrar yang mengguncangkan
Arsy-Nya. Kelak
Sewarna kuning gading kuntum mayang,
Memberi kita selembar kehidupan
Kusebut Ia biru, yang jatuh di setapak dadamu
Maka, pada langit Desember semusim nanti
Engkaulah perempuan yang kusanjung sebagai pengantin
sekeping ihlas, ingin kuabadikan
Menjadi pewarna rampai lahan Tuhan
Dan juriat suci itu, Â kelak
Yang menjadi mawaddah yang terAminkan di sepanjang musim
Riau: 18 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H