Mohon tunggu...
Puisi

Serajut Kisah Kembang Mayang

18 April 2018   11:57 Diperbarui: 18 April 2018   11:59 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SERAJUT KISAH KEMBANG MAYANG

Tiga musim menjadi catatan,

Pada setapak niat,  

Jalan panjang,

Juga sejurai kehidupan singkat, yang masih memberi kita masa Lima menit ke depan

Kurayu seulas senyum

Kupetik dari pematang hatimu

Seindah mawar berselaput embun,

Seputih melati di ujung pagi

Dan sewangi aroma kemelun gaharu

Padamu, duhai,  ...

Kusunting engkau menjadi rusuk suci

Menjadi pelengkap jiwa,

Menjadi penyempurna akidah

Meraih ikrar yang mengguncangkan

Arsy-Nya. Kelak

Sewarna kuning gading kuntum mayang,

Memberi kita selembar kehidupan

Kusebut Ia biru, yang jatuh di setapak dadamu

Maka, pada langit Desember semusim nanti

Engkaulah perempuan yang kusanjung sebagai pengantin

sekeping ihlas, ingin kuabadikan

Menjadi pewarna rampai lahan Tuhan

Dan juriat suci itu,  kelak

Yang menjadi mawaddah yang terAminkan di sepanjang musim

Riau: 18 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun