Mohon tunggu...
Yulia Puspita
Yulia Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi

Belajar untuk produktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi dan Lingkungan Hidup

3 April 2023   19:50 Diperbarui: 3 April 2023   20:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman globlisasi yang diiringi oleh perkembangan teknologi tentu memberikan perubahan yang signifikan terhadap system sosial yang ada di dunia. Pada era globalisasi dan modernisasi justru manusia diperhadapkan pada kemanjaan duniawi yang dilihat dari munculnya teknologi yang semakin hari semakin canggih. Kemunculan teknologi ini tentu memiliki dampak positif mauapun negative pada kehidupan manusia.

Dampak positifnya tentu kegiatan yang selama ini dirasa sangat melelahkan untuk kita kerjakan tetapi karena adanya perkembangan teknologi maka akan semakin ringan. Tetapi tentu era globalisasi dan modernisasi ini juga memiliki dampak negative yang sangat besar bagi perubahan didalam kehidupan manusia dan lingkungannya.

Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selama lima tahun berturut-turut data indeks kwalitas lingkungan hidup di Indonesia semakin meningkat. Hal tersebut dilihat dari nilai Indeks Kwalitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Indonesia sejak tahun 2018 hingga tahun 2022 sebagai berikut[1]:

TABEL 3.1

Nilai Indeks Kwalitas Lingkungan Hidup

 

2018

2019

2020

2021

2022

65,14

66,55

70,27

71,45

72,42

 

Sumber: Data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 

Peningkatan indeks kwalitas lingkungan hidup tentu dipengaruhi karena faktor meningkatnya pencemaran air, udara dan tanah yang ada di Indonesia. Pencemaran lingkungan ini tentu disebabkan karena pola hidup masyarakat yang tidak benar dalam pemenfaatan kemajuan teknologi dan sumber daya alam. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sampah plastik, masyarakat masih membudayakan membuang sampah dan detegen kesungai, sering terjadinya kebakaran dan penbangan hutan, banyaknya jumlah kenderaan sehingga menyebabkan polusi, serta pembuangan limbah pabrik ke sungai, 

 Pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan tentu akan merangsang terjadinya gas rumah kaca. Dampak gas rumah kaca tentu akan menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim di dunia. Menurut Jacobus Samidjo  dan Yohanes Suharso, perubahan iklim akan mengakibatkan perubahan pada musim sehingga dibeberapa wilayah akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan yang akan berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor. Dampak perubahan iklim lainnya yaitu: ketahanan pangan terancam, kelangkaan air, ancaman kesehatan, degredasi lingkungan, serta akan berdampak pada ekonomi, sosial, politik dan budaya[2].

Kutipan:

“Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Meningkat Dalam Lima Tahun Terakhir,” Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (Jakarta, 2023), https://www.menlhk.go.id/site/single_post/5206/kualitas-lingkungan-hidup-indonesia-meningkat-dalam-lima-tahun-terakhir.

Jacobus Samidjo and Yohanes Suharso, “Memahami Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim,” Jurnal Online Universitas iVET 24, no. 2 (2017): 36–46.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun