Dengan demikian, ICT memainkan peran penting dalam mengurangi hambatan inklusi di tempat kerja, baik dari segi perekrutan maupun interaksi internal antar karyawan. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan ICT bukan tanpa tantangan. Misalnya, aplikasi pelacakan mungkin gagal menangkap nuansa pengalaman kandidat atau karyawan tertentu, terutama mereka yang mungkin enggan mengungkapkan informasi pribadi seperti orientasi seksual atau identitas gender mereka.
***
Penelitian oleh Tarafdar et al. (2023) menunjukkan bahwa penggunaan ICT memberikan peluang besar bagi organisasi untuk meningkatkan inklusi di tempat kerja. Praktik-praktik seperti Expanding, Orienting, Enculturating, dan Reflecting membantu mengatasi hambatan struktural seperti stereotip, segregasi, dan klasifikasi yang menghalangi terciptanya lingkungan kerja yang inklusif. Namun, meskipun ICT terbukti bermanfaat, penting bagi organisasi untuk secara terus-menerus mengevaluasi dan memperbaiki strategi mereka agar tidak terjebak dalam kesenjangan antara kebijakan dan praktik nyata.
Implikasi utama dari temuan ini adalah bahwa teknologi harus diintegrasikan dengan kebijakan inklusi yang kuat dan berkelanjutan. Mengandalkan teknologi tanpa adanya pemahaman yang mendalam tentang budaya organisasi dan hambatan sosial hanya akan menghasilkan perubahan yang dangkal. Oleh karena itu, organisasi perlu menggabungkan pendekatan berbasis data dengan keterlibatan manusia yang lebih personal. Sebagai contoh, sesi pelatihan digital harus dilengkapi dengan diskusi tatap muka yang lebih mendalam, di mana para karyawan merasa aman untuk berbagi pengalaman mereka.
Di masa depan, adopsi ICT untuk inklusi di tempat kerja diprediksi akan terus berkembang, seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya diversitas dalam mendorong inovasi dan performa organisasi. Organisasi yang berhasil menggabungkan teknologi dengan pendekatan humanis akan lebih mampu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan dapat berkontribusi secara maksimal.
Referensi
Tarafdar, M., Rets, I., & Hu, Y. (2023). Can ICT enhance workplace inclusion? ICT-enabled workplace inclusion practices and a new agenda for inclusion research in Information Systems. Journal of Strategic Information Systems, 32(2023), 101773. https://doi.org/10.1016/j.jsis.2023.101773
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H