Mohon tunggu...
suryo hadi kusumo
suryo hadi kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan pejuang seni.

saya hanyalah seorang pencinta seni dan pengkahayal, yang memiliki pikiran abstrak, serta mengabdikan diri kepada sebuah seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Terkutuk

9 Juni 2024   23:23 Diperbarui: 9 Juni 2024   23:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Raut wajah dan rambutnya sangat biasa

Di kepalanya ia menyimpan sebuah peradaban dari segala zaman

Ada pula sebuah sosok abstrak yang tak biasa ia jelaskan

Namun hakikatnya ia terlalu biasa

Kata-katanya tak secanggih pemikirannya

Hanya dengan sebuah pena pemikirannya terlaksana

Namun, tiada hari tanpa kesialan

Pikirnya semua bisa ia hadapi

Pikirnya semua bisa ia tangani

Namun nyatanya kosong

Kekosongan itu nampak di wajahnya yang tak banyak berekpresi

Terkadang saking banyaknya deru ombak yang menghantam pribadinya

Ia tak bisa bedakan antara tahu dan tempe

Bisa juga ia tak bisa membedakan antara malam dan siang

Semua itu karena benturan kepalanya yang begitu tiada henti-hentinya kepada waktu

Belum terlalu senja untuk berlabuh

Namun ia bersiap-siap untuk berlabuh

Puluhan simulasi sepukku ia lakukan tiap kepalanya menghantam hidup

Oh tiada terhormat rasanya

Tiada harapan juga

Namun apa mau dikata perut masih merasakan lapar

Jadi ia lanjutkan dengan terseok-seok 

Kehidupan membaik, membaik, dan membaik

Sampai tiba datang sebuag ombak yang lebih besar lagi

Lagi-lagi menghantam pahlawan kita yang kesiangan ini

Sungguh iba rasanya

Namun mulut terkunci untuk mengucap keluh-kesah

Tahun demi tahun sangat memprihatinkan

Dan sangat tidak layak untuk cuma bertahan hidup

Apabila gelap gulita ia melakukan simulasi sepukku konyol itu lagi

Lagi dan lagi

Mati dan bangkit lagi

Hidup dan mati lagi

Oh layakkah disebut sebagai mahluk hidup

Kalau hp lovecraft terinspirasi dari mahluk satu ini

Ia pasti akan membuat mahluk kosmis yang mengerikan dan terkutuk sepanjang masa

Ah waktu tak bisa diulang

Ketika pelatuk kita tekan

Maka pelurunya tak mungkin tak melesat

Lalu konyolnya juga si bodoh ini selalu berharap kepada musim yang sering berubah-ubah

Harapan oh harapan

Andai engkau tahu kelahirannya adalah kutukan

Maka musnahkanlah harapannya

Enyahkan ia bersama ribuan entitas lainnya

Seribu satu hanya satu yaitu kau sang lelaki terkutuk

Terkutuklah kau 

Tak sanggup lagi aku membaca kisahmu kawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun