Maghrib akan tiba di jogja
Puluhan kendaraan beradu kecepatan di jalanan
Dua tiga orang sembarangan menggunakan wewenang jalanan
Dibawah lampu lalu lintas aku menunggu untuk turut berpacu dengan kecepatan
Ditikungan universitas unggul aku berhenti
Seorang pria gemuk tergeletak bersimbah darah
Seorang wanita terisak tak henti - hentinya
Kerumunan di dekatnya menambah kepanikan
Aku berhenti
Tanganku bergetar
Ingin ku bantu sekuat tenaga tapi tanganku bergetar
Mulutku menahan muntah
Ohh begitu lemahnya diriku
Didalam terpejamnya mata perutnya madih bergerak
Tanda - tenda kehidupan masih bersamanya
Namun sang wanita masih terisak tiada henti - hentinyaÂ
Ku coba membantu sebisanya
Namun langkah kaki ku berat di tengah ramainya jalan kota pelajar
Lima orang mengamankan seorang pria tersebut
Aku hanya bisa mengatur lalu lintas sebisanya
Di malam itupun suasana itu tergambarkan dengan jelas
Aku berdoa untuk keselamatannya
Jalanan hanya sesaat namun hidup madih berharga
Kau dinantikan
Kau ditunggu
Maka hati - hatilah
Lalu kau perhatikan dengan saksama lajumu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H