Mohon tunggu...
Yovy Hasendra
Yovy Hasendra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan bentuk lain dari ingatan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ranger, Sang Pengawas dan Pengawal Hutan

19 Agustus 2019   20:15 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhadapan dengan masyarakat juga bukan hal aneh. Kata Benny, pada awalnya para ranger sering berhadapan dengan masyarakat. "Awal mulanya mereka tidak terbuka dengan keberadaaan kami. Perlahan kami terus sosialiasi dan kini Alhamdulillah mereka sudah mulai menerima," ujarnya. 

Suka duka yang dialami para ranger saat melakukan pekerjaanya memang luar biasa. Namun, kecintaan para ranger terhadap hutan patut diacungi jempol. Hutan adalah rumah kedua mereka. ''Setiap hari berkeliling hutan. Ini membuat hutan menjadi rumah kedua kami. Kami wajib menjaga dan melestarikan hutan,'' katanya. 

Yang menarik, dari beberapa ranger yang direkrut dari masyarakat, beberapa ternyata berlatarbelakang perambah hutan. Salah satunya adalah Budi Suhartono. Warga asli Tebo ini dulunya ikut andil dalam merusak hutan. . ''Untuk membuka lahan atau hanya sekadar berburu binatang,'' kata pria berusia 30 tahun. 

Tak terpikir oleh Budi bahwa situasi ini akan berubah ketika ia ditarik bekerja di PT LAJ. Sebagai ranger, perlahan-lahan Budi menyadari pentingnya menjaga kelestarian hutan termasuk satwa dan faunanya. Tugas Budi sebagai ranger salah satunya adalah berpatroli keliling mencari posisi gajah yang berkeliaran di kawasan konservasi milik PT LAJ. "Kalau gajah dekat dengan lokasi perkampungan, kami akan mendekati warga untuk menjaga kebun milik mereka dan menghalau gajah supaya tidak merusak,'' katanya. 

Banyak cerita menarik yang diungkapkan oleh Budi saat dirinya bertugas menjadi ranger. Misalnya suatu saat ia pernah berpapasan dengan sekelompok gajah liar. Jarak antara dia dengan kelompok gajah tersebut sekitar 30 meter. ''Saya cukup kaget namun ternyata mereka tidak merasa terganggu dengan kehadiran saya. Meski sebenarnya gajah juga takut sama manusia,'' katanya. (Yovy Hasendra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun