Ardi akhirnya tahu, Pak Wicak yang membuat sesajen di tokonya dengan foto anaknya, setelah arwah anakanya mendatangai Ardi. Sebelum ada korban, Ardi mengunjungi Mbah Di untuk meminta bantuan berdasar nomor telepon di buku itu.Â
Ternyata Mbah Di sakit seperti ayahnya karena dukun Pak Wicak lebih kuat. Tapi anak Mbah Di sempat diberitahu Mbah Di tentang ilmu santet itu. Maka Ardi meminta bantuan Pak Rustam seperti masa kecilnya dulu.Â
Pak Rustam menemukan petunjuk setelah bertapa, Pak Sucipto harus diruwat dengan tujuh air dari pantai tempat ritual dukun dan Pak Wicak. Tapi mata batin Ardi harus dibuka sempurna agar bisa melihat sesajen dan makhluk gaib penjaga. Adiknya, Syifa juga bersedia dibuka mata batinnya unuk menemani kakaknya.Â
Mereka membawa kendi berisi air pantai dan kadang diganggu oleh makhluk penjaga. Sebelum mereka tiba di rumah, Pak Rustam dan pakdhenya dibunuh oleh iblis dari dukun Pak Wicak. Mereka berdua yang harus menyelesaikan ritual walau iblis menyerang mereka.Â
Akhirnya ritual selesai dan iblis terbakar. Pak Sucipto sembuh dan mengunjungi Mbah Di untuk mengambil penglarisnya. Mbah Di berhasil menghentikan penglaris itu. Iblis kembali utuh menyerang Pak Wicak dan dukunnya. Begitulah, jika iblis kiriman kita kalah, maka kita yang akan diserang balik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H