Entah kenapa semua memilih percaya Heru, bukan simbah. Acara di tengah malam sungguh dimulai dan menyebabkan kesurupan lagi. Simbah Sonto datang dan menegur mereka karena melanggar larangan kedua.Â
Selama keserupan itu Heru menghilang, tapi saksi yang melihat Heru bertapa di bawah pohon sambil dililit ular. Ya, untuk memiliki mustika yang dimiliki oleh Roro Putri, yang sebelumnya sudah terlihat jelas saat komunikasi dengan makhluk halus yang merasuki salah satu siswa. Pantas saja selalu melanggar apa yang dilarang Mbah Sonto.Â
Akhirnya semua tahu maksud dari Heru tersebut dan meminta mustika itu dari Roro Putri. Mustika itu ada di tangan Rini, yang sedari awal dipilih Roro Putri, karena tak pernah menginginkan mustika itu, walaupun sudah diiming-imingi bisa mendapat apa yang Ia inginkan tapi dengan syarat, membantu membalas dendam Roro Putri.Â
Rini memilih membuang mustika ke dalam api, walaupun sebenarnya bisa meminta apapun, di saat teman-teman kesurupan dan terlebih saat Miko, orang yang Ia sukai butuh pertolongan karena terluka. Luka yang disebabkan ditusuk oleh Roro Putri yang masuk ke tubuh Rini saat pementasan di malam hari itu.Â
Roro Putri berkata ingin menjaga Rini seperti Rini menjaganya. Heru yang gagal mendapat mustika, lalu gila di tempat itu sambil bertingkah seolah memakai mustika dalam bentuk cincin itu. Sampai saat ini, sosok Roro Putri masih bersama dengan Rini dan kadang Rini diajak ke tempat di mana mereka bertemu. Siapa yang seharusnya dipercaya di awal? Mbah Sonto bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H