Lalu kami menuju ke toko oleh-oleh yaitu kaos, gantungan kunci, tas dll di sebelah resto yang kami singgahi. Kami makan makanan yang menurut kami masih asing di lidah.Â
Sebagian besar adalah dengan kuah kari, kari ayam dan mie goreng tapi terasa sekali rempahnya seperti mie Aceh dan menu lainnya.Â
Kemudian kami berkunjung ke Gardens by The Bay, sebuah taman yang di dalamnya terdapat supertrees yang sangat indah jika mengunjunginya malam hari, karena di pohon itu diberi lampu, sayang kami berkunjung saat siang hari.Â
Tapi kami tak sempat keliling lebih dari satu kilometer, karena dibatasi waktu, hanya jalan sebentar lalu berfoto dan beristirahat sejenak.Â
Lalu kami menuju tempat yang sudah ditunggu, pastinya tempat untuk berfoto pengunjung yang bagi sebagian orang wajib ke tempat itu, walau sebenarnya di Surabaya juga ada, hanya tiruan dan bukan di negara asal.
Aku juga pernah foto waktu di Surabaya, tapi kini benar nyata, bukan tiruan. Hanya berfoto saja harus antri, karena semua pengunjung ingin mengabadikan di depan patung singa yang disebut Merlion, yang menjadi bukti bahwa pengunjung benar di sana.Â
Sebelum kami kembali ke bus, acara masih bebas dan waktu itu aku ke toilet yang antrinya sekitar lima menit. Saat di dalam toilet, aku meletakkan ponsel di atasku yang tidak terlihat olehku agar tidak jatuh atau basah, bukan aku taruh dalam tas, itu salahku.Â
Dengan percaya diri aku menuju bus dengan santai dan semua teman sudah masuk ke dalam bus. Aku hendak membuka ponsel untuk cek pesan sebelum bus berangkat. Aku mencari ponselku ke beberapa kantong dan tasku, tak ada dan aku ingat bahwa tadi ku letakkan di toilet dan sepertinya tertinggal.Â
Aku izin ke tour leader untuk mengeceknya sambil berlari. Di dekat patung singa, ternyata tour leader yang satu masih di sana dan aku izin ke toilet. Aku masuk toilet, sepi, hanya penjaga toilet yaitu seorang perempuan dari India.Â