Kala itu aku mengukir luka di hatimu
Aku telah membumihanguskan istanamu
Istana yang Kau bangun bersama sang ratu
Lalu tak sengaja membakar sang ratu dengan api asmaraku
Kau sedang di perantauan saat kenangan pahit itu
Tapi Kau tetap tahu dari kepulan asap yang menggebu
Kau datang saat semua jadi abu
Lalu Kau mencariku di gubug tuaku
Kau sudah berkeliling di tubuhku
Tapi Kau tak tega memberikan gigitan racun itu padaku
Mengapa tak mampu?
Padahal aku pernah merenggut impianmu
Kau tak mau membalas dendam mu?
Lakukan saja semaumu!
Ayo, jangan ragu!
Tapi Kau berbisik di telingaku
Berucap kata yang menyentuh kalbu
"Aku memaafkanmu, karena Kau tak tahu sejarahku
Dendam itu sudah ku bakar menjadi abu
Tapi, satu yang harus kau ingat, jangan kau renggut lagi kebahagiaan lain ku!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H