Mohon tunggu...
Yovi Nur Aeni
Yovi Nur Aeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (PBSI)

Nothing is impossible

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Separatisme Sebagai Pemecah-Belah NKRI

22 September 2021   21:59 Diperbarui: 22 September 2021   22:25 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai saat itu dan sampai saat ini negara Indonesia masih dijajah, bukan dijajah oleh bangsa Barat namun dijajah oleh kepluralismenya. Sudah sangat jelas tantangan ini jauh lebih menakutkan daripada sekedar dijajah oleh negara lain. Semua unsur yang ada pada negara Indonesia harus senantiasa terjaga. Demokasi negara juga harus dilaksanakan sebagaimana mestinya.

 Demokrasi yang baik adalah demokrasi yang pemerintahannya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pemerintah negara hanya sebagai pelaku eksekutif bukan sebagai penguasa sepenuhnya. Pelaku eksekutif memiliki arti bahwa presiden adalah orang yang menjalankan Undang-Undang Dasar  1945. Jadi, rakyatlah yang menjadi unsur terpenting dari suatu negara. Semua aspirasi rakyat harus diperhatikan oleh para pemerintah baik pusat maupun daerah. Aspirasi-aspirasi tadi, bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya guna mencapai cita-cita negara yang sesuai dengan kehidupan rakyat di dalamnya.

Contoh Gerakan Separatisme

Kasus Timor Timur merupakan salah satu contoh gerakan separatisme daerah yang melepaskan diri dari negara Indonesia. Ketika Timor Timur  melepaskan diri, negara Indonesia di pimpin oleh Presiden B.J. Habibie yang kebetulan pemerintahan negara Indonesia pada saat itu belum stabil akibat pergantian masa orde baru dari kepemerintahan Presiden Soeharto.

Banyak sekali pemberontakan-pemberontakan yang terjadi antara penduduk Timor Timur dengan penduduk daerah lain yang juga berada dibawah kekuasaan Indonesia. Pemberontakan tersebut membuat penduduk yang tinggal di daerah Timor Timur merasa bahwa mereka harus segera melepaskan diri dari Indonesia. 

Pertumpahan darah semakin membeludak, ratusan penduduk menjadi korban akibat pemberontakan tersebut. Kerugian fisik, finansial, bahkan jiwa pun sudah sangat melampaui batas kewajaran. Akhirnya Timor Timur dan negara Indonesia sepakat untuk mengadakan referendum.

Pada tanggal 30 Agustus 1999 hasil referendum pun keluar, hampir sebanyak 80% penduduk Timor Timur memilih untuk melepaskan diri dari Indonesia. PBB juga telah mendukung adanya referendum tersebut yang berarti segala pemberontakan dan pertumpah darahan antara Timor Timur dan negara Indonesia telah usai. Kemudian setelah melepaskan diri dan memproklamasikan kemerdekaannya, Timor Timur merubah namanya menjadi negara Timor Leste. Itulah sedikit uraian mengenai salah satu contoh gerakan separatisme yang pernah kita temui di sepanjang sejarah Indonesia.

Hadist Terkait Gerakan Separatisme

Rassulullah SAW bersabda mengenai pentingnya persatuan yaitu sebagai berikut:

 عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ. رواه البخاري ومسلم

Artinya : Dari Abi Musa dari Nabi saw., beliau bersabda, "Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin lainnya seperti bangunan, yang menguatkan sebagian dengan sebagian lainnya." Dan beliau menyilangkan jari-jarinya. "(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun