Mohon tunggu...
syahrani nelly
syahrani nelly Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

nelly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami dan Mengelola Anggaran Laba Rugi: Kunci Kesuksesan Keuangan Bisnis

7 Juni 2024   05:02 Diperbarui: 7 Juni 2024   05:35 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran laba rugi adalah salah satu alat paling penting dalam manajemen keuangan bisnis. Anggaran ini tidak hanya membantu perusahaan memahami kinerja keuangannya, tetapi juga memberikan panduan untuk pengambilan keputusan strategis yang lebih baik. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu anggaran laba rugi, mengapa penting, dan bagaimana mengelolanya secara efektif.

Apa itu Anggaran Laba Rugi?

Anggaran laba rugi, sering disebut juga sebagai laporan laba rugi pro forma, adalah perkiraan pendapatan dan biaya yang diantisipasi selama periode waktu tertentu. Laporan ini mencakup tiga komponen utama:

  1. Pendapatan (Revenue): Semua uang yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa.
  2. Biaya (Expenses): Semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut, termasuk biaya produksi, operasional, dan administrasi.
  3. Laba Bersih (Net Profit): Selisih antara pendapatan dan biaya, yang menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan laba atau rugi.

Mengapa Anggaran Laba Rugi Penting?

  1. Perencanaan Keuangan: Anggaran laba rugi membantu perusahaan merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik. Dengan memiliki proyeksi pendapatan dan biaya, perusahaan dapat merencanakan penggunaan sumber daya secara efektif.

  2. Pengambilan Keputusan: Data dari anggaran laba rugi membantu manajemen dalam membuat keputusan bisnis yang tepat, seperti penetapan harga, pengurangan biaya, atau investasi dalam proyek baru.

  3. Pemantauan Kinerja: Anggaran ini memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja keuangan mereka secara berkala, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan menyesuaikan strategi bisnis sesuai kebutuhan.

  4. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan: Anggaran laba rugi juga berguna untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan seperti investor, kreditur, dan manajer. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan.

Cara Mengelola Anggaran Laba Rugi dengan Efektif

  1. Penetapan Tujuan yang Jelas: Tentukan tujuan finansial yang spesifik, terukur, dan realistis. Misalnya, peningkatan laba sebesar 10% dalam satu tahun.

  2. Pengumpulan Data yang Akurat: Pastikan semua data yang digunakan untuk membuat anggaran adalah akurat dan terbaru. Ini mencakup data penjualan, biaya produksi, overhead, dan biaya lainnya.

  3. Analisis Varians: Secara rutin lakukan analisis varians untuk membandingkan anggaran dengan realisasi keuangan. Identifikasi perbedaan signifikan dan cari tahu penyebabnya.

  4. Penyesuaian Anggaran: Berdasarkan analisis varians, sesuaikan anggaran secara berkala. Fleksibilitas ini penting untuk menghadapi perubahan kondisi pasar atau bisnis.

  5. Pelibatan Semua Departemen: Libatkan semua departemen dalam proses pembuatan anggaran. Ini memastikan bahwa anggaran mencerminkan realitas operasional dan semua pihak merasa memiliki tanggung jawab terhadap pencapaiannya.

  6. Penggunaan Teknologi: Manfaatkan perangkat lunak keuangan untuk membantu dalam pembuatan dan pemantauan anggaran. Teknologi dapat membantu mengotomatiskan proses, mengurangi kesalahan, dan memberikan laporan yang lebih cepat dan akurat.

Contoh soal anggaran laba rugi :

Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT. Izath Sentosa untuk 3 bulan yang berakhir pada 31 maret 2021
a. Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:
- Januari: 700.000 unit dengan harga per unit Rp.300.000,-
- Februari: 750.000 unit dengan harga per unit Rp. 300.000,-
- Maret : 750.000 unit dengan harga per unit Rp.325.000,-
b. Informasi dari anggaran produksi adalah sbb:
Persediaan barang jadi 1 januari 2021 adalah 49.500 unit dengan nilai persediaan awal Rp.4.375.000.000,-
Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 20% dari penjualan tiap bulan
c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:
-Harga beli bahan baku sebesar Rp.50.000,-/unit
-Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.25.000,-/unit
-Biaya overhead produksi sebesar Rp.15.000,-/unit dan Rp.3.000.000.000,-
d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-
rata
e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi: Beban Operasi Variable
-Beban penjualan 4 % dari nilai penjualan tiap bulannya
-Beban administrasi 0,095% dari penjualan tiap bulannya
Beban Operasi Tetap
-Beban penjualan Rp.3.260.000.000,-
-Beban Administrasi Rp.3.500.000.000,-
f. Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 50%

Keterangan:
(1) Penjualan 

Januari                 : 700.000 x 300.000 = 210.000.000.000

Februari              : 750.000 x 300.000 =  225.000.000.000

Maret                    : 750.000 x 325.000 = 243.750.000.000

Penjualan total :                                            678.750.000.000


(2) Persediaan akhir 

Januari                 = 70.000 x 300.000 =  21.000.000.000

Februari               = 75.000 x 300.000 =  22.500.000.000

Maret                    =  75.000 x 325.000 = 24.375.000.000

Psd akhir 220.000 unit Rp.67.875.000.000,-


(3) Penjualan = Psd.Awal + Unit yang diproduksi - Psd. Akhir 

Unit yang diproduksi = Penjualan - Psd. Awal + Psd.Akhir
                                             = 2.200.000-49.500+ 220.000
                                             = 2.370.500 unit


(4) Biaya Produksi

BBB                                   :2.370.500 x 50.000 = 118.525.000.000
BTKL                                :2.370.500 x 25.000 =   59.262.500.000
BOP                                   :2.370.500 x 15.000 =    35.557.500.000
BOP                                   :                                                3.000.000.000

Total biaya produksi                                                216.345.000.000                              

(5) Beban Penjualan
Januari                            : 210.000.000.000 x 4% =    8.400.000.000
Febuari                           : 225.000.000.000 x 4% =    9.000.000.000
Maret                              : 243.750.000.000 x 4 % =    9.750.000.000

Beban Penjualan Variabel                                              27.150.000.000

Beban Penjualan Tetap                                                      3.260.000.000  

Total Beban Penjualan                                                      30.410.000.000

(6) Beban Administrasi 

Januari                             : 210.000.000.000 x 0,095% =     199.500.000

Februari                           : 225.000.000.000 x 0,095% =    213.750.000

Maret                                : 243.750.000.000 x 0.095 % =     231.562.500 

Beban Administrasi Variabel                                                      644.812.500

Beban Administrasi Tetap                                                        3.500.000.000  

Total Beban Administrasi                                                         4.144.812.500


(7) Perhitungan Beban PPh

305.600.187.500 x 50% =  152.800.093.750

Jawaban penyelesaian :

Kesimpulan

Mengelola anggaran laba rugi secara efektif adalah kunci kesuksesan keuangan bisnis. Anggaran ini tidak hanya membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengatur keuangan mereka, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan strategis, pemantauan kinerja, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.

Untuk mengelola anggaran laba rugi dengan baik, perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas, mengumpulkan data yang akurat, melakukan analisis varians secara rutin, menyesuaikan anggaran sesuai kebutuhan, melibatkan semua departemen, dan memanfaatkan teknologi. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya mampu menghadapi tantangan keuangan, tetapi juga dapat memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.

Referensi

  1. Buku: "Financial Management for Small Businesses: Learn the Secrets of Successful Financial Management" oleh Steven D. Peterson dan Peter E. Jaret.
  2. Artikel: "The Importance of Budgeting in Business" dari Harvard Business Review.
  3. Jurnal: "Budgetary Control and Organizational Performance: A Case Study of Tertiary Institutions in Niger State, Nigeria" dari International Journal of Business and Social Science.
  4. Website: Investopedia (www.investopedia.com), khususnya bagian yang membahas tentang laporan laba rugi dan anggaran.
  5. Perangkat Lunak: QuickBooks dan Xero, dua software akuntansi yang banyak digunakan untuk manajemen anggaran dan laporan keuangan.

Dengan memahami dan mengelola anggaran laba rugi dengan baik, perusahaan dapat mencapai kesuksesan finansial yang berkelanjutan dan lebih siap menghadapi tantangan bisnis di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun