Mohon tunggu...
Irfan Taufik
Irfan Taufik Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Saya mempunyai ketertarikan untuk mengeksplore hal baru, hobi menulis, dan ingin menjadi orang yang punya banyak harta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih Ngantuk

30 Januari 2025   17:59 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (sumber: halodoc)

Mengapa saya membuat judul "masih ngantuk"? Ternyata ada segelintir kisah menarik ketika seseorang mengeluarkan kata masih ngantuk. 

KISAH 1

ada 3 orang pemuda sebut saja nama mereka dudung, maman, diding. suatu hari mereka ingin pergi liburan dan akan menaiki kereta api pada hari selasa pukul 06:40.

Senin malam, mereka berkumpul, berbincang, bersenda gurau sampai pada pukul 22.30. Dudung pun berinisiatif mengajak kedua sahabatnya untuk membawa perlengkapan mereka kerumahnya dan menginap agar keberangkatan besok tidak terlambar. 

Maman : "boleh tuh dang, dirumah tas saya sudah siap sih. Saya ambil dulu ya sekalian menginap disini".

Diding : "aku pulang aja deh, lebih nyaman tidur di kamar sendiri hehehhe tapi tenang besok kita ketemuan langsung di stasiun aja, aku bakal nitip pesan ke ibuku untuk membangunkanku nanti pagi".

Maman : "kamu serius ding? awas loh kalo telat!". 

Dudung : "tau kamu ding, telat kami tinggal loh".

Diding tertawa kecil dan berkata "tenang aja sama aku, kalem kalem".

Tak lama, sekitar pukul 23.40 diding pulang ke rumah dan berpesan kepada ibunya untuk dibangunkan esok pagi pukul 05.30 (diding berasumsi kalo 30 menit bisa buat persiapan dan berangkat ke stasiun pukul 06.00, karena jarak dari rumahnya ke stasiun menyita waktu 30  menit saja).

.......

Selasa pagi pukul 05.20, ibu diding membangunkan diding. Diding terbangun dan duduk di kasurnya.

Ibunya : "udah setengah 6"

Diding : "iya bu"

Sang ibu bergegas keluar dari kamar diding. Diding melihat ponselnya masih pukul 05.22 dan berucap dalam hati "masih pagi banget, tidur bentar lagi deh masih ngantuk aku".

.....

Ibu diding yang lagi masak tidak menyadari kalau diding masih tertidur. Dan ia selesai masak pukul 05.40 lalu pergi ke ruang tengah, tidak terlihat diding. Akhirnya sang ibu kembali ke kamar diding dan membangunkan diding kembali dengan nada bicara sedikit kesal.

"Kamu tuh minta dibangunin tapo tidur lagi... gimana sih! Bangun, udah jam setengah 6 lewat" ucap ibu diding.

Diding : "ha... iya..iya.." seru diding nampak semakin nyaman ia tertidur. 

"kebiasaan kamu mahhhh ding!!" Seru ibu diding yang semakin keras menggoyangkan badan diding. Dan diding pun membuka mata lalu berkata "iyaaa bu, diding udah bangun". Lalu duduk di kasur. Ibunya pun menunggu, tak lama mereka berdua keluar dari kamar dan diding duduk di sofa. Ibunya pun pergi keluar untuk membereskan halaman.

.... 

Diding yang di sofa, sedikit rebahan dan rasa kantuknya kembali menyelimuti tanpa sadar ia sedikit tertidur. Sekitar pukul 06.10, ibunya masuk kedalam rumah dan melihat diding tertidur di sofa "dingggg, terserah kamu ini udah jam setengah 7" ucap ibunya sedikit berteriak.

Diding pun tersentak dan kaget, lalu ia ke kamarnya melihat ponsel terdapat 9 panggilan tak terjawab dari maman dan 3 pesan belum dibaca dari dudung.

"Bangunnnnnn lah woy!!!!!!"

"Aku sama maman udah di indoxxxxx stasiun nihhhhh lagi ngopi"

"Buruannnn ding". (Isi pesan dudung).

Diding membalas "otw" pesan dudung. Lalu ia membasuh muka, sikat gigi, dan bergantian pakaian. Kemudian mengambil tas nya yang sudah siap, keluar kamar dan meminum teh hangat serta memakan 2 gorengan. Diding pun pamit kepada ibunya dan memesan ojek online. Ia mendapatkan ojek online tapi penjemputan memakan waktu 4 menit. Saat itu waktu menunjukkan pukul 06.20. Diding sedikit panik. Setelah ojek online datang, diding meminta supir untuk ngebut tapi keadaan di lapangan tidak mendukung. Hape nya terus berbunyi tanda sedang ditelfon, tapi diding tak ingin melihat ponselnya dan ia taruh saja di tas bagian kecil. Diding sedikit panik karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.50 tapi ia masih kejebak macet. 

Diding pun mengambil hape dan menelfon maman.

Maman marah" karena kereta mau berangkat sebentar lagi dan memberitahu diding kalau maman dan dudung sudah didalam kereta. Tak lama terdengar suara dudung yang marah" sambil menyalahkan diding namun telfon dimatikan oleh diding.

Pukul 07.15, dudung sampe di depan stasiun karena jalanan sangat macet ada perbaikan jalan yang cukup panjang. Kemudian, ia berlari dengan cepat namun tanpa sengaja ia menabrak seorang laki-laki. Keduanya sedikit terlibat perselisahan, diding terus memohan maaf karena terburu-buru.

Singkatnya diding sudah di dalam stasiun, mengecek ponsel dan melihat notifikasi paling atas ada pesan dari maman berisi :

"kereta sudah jalan".

.....

Sekian, terima kasih

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun