Mohon tunggu...
AMARILLA SYAWALANI
AMARILLA SYAWALANI Mohon Tunggu... Freelancer - (19170027) MPI ICP UIN MALANG

pejuang pemikir . pemikir pejuang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Teori Belajar dalam Psikologi

24 April 2020   14:25 Diperbarui: 24 April 2020   14:40 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan cara ini, tampaknya pengetahuan pada akhirnya akan dihomogenisasi. Tapi bukan itu masalahnya. Konstruktivisme mengatakan orang membangun pengetahuan berdasarkan pertimbangan subyektif. Individu kemudian sampai pada kesimpulan individu, subjektif. Pengetahuan masih dipandang sebagai proses yang dikonseptualisasikan dengan pembelajaran dilihat sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dan pengujian konstan yang kami andalkan untuk memproses informasi.

4. Humanistik

Teori humanistik juga mencerminkan nilai-nilai zamannya. Berakar di tahun 1960-an, teori humanistik mendalilkan bahwa belajar terkait dengan motivasi, potensi dan kehendak bebas. Teori inilah yang memberi kita istilah "aktualisasi diri."

Pendekatan humanistik, orang seutuhnya tidak mengakui perubahan perilaku atau perubahan makna sebagai bukti pembelajaran. Yang diandalkannya adalah orang yang memenuhi potensi mereka, yang dilakukan melalui pengamatan dan akumulasi pengalaman.

Alih-alih mengajar didaktik, humanis percaya teladan adalah guru terbaik. Mereka memberikan alasan untuk mengejar informasi baru dan membantu menjaga tujuan tetap realistis. Ketika seorang guru berkata, "Pecah menjadi kelompok-kelompok kecil dan berdiskusi di antara kamu sendiri," mereka menggunakan pendekatan humanistik.

5. Pengalaman

Didukung oleh ahli teori pendidikan David Kolb, teori pengalaman melihat pembelajaran sebagai proses empat langkah yang mencakup pengalaman nyata, pengamatan reflektif, konseptualisme abstrak, dan eksperimen aktif. Di sini, pengalaman mengarah pada refleksi, kemudian konseptualisasi, kemudian pengujian, yang melibatkan pengalaman baru. Ini dilihat sebagai siklus yang berkelanjutan dengan masing-masing dari empat langkah yang diperlukan untuk belajar.

Kolb juga mengatakan emosi, pembelajaran sebelumnya dan gaya pemrosesan terlibat. Dengan demikian, ada empat gaya belajar. Beberapa orang lebih suka melakukannya; yang lain lebih suka menonton. Beberapa lebih suka membaca dan merenung. Yang lain lebih suka respon tingkat usus diikuti dengan bereksperimen. Teori ini melahirkan pengajaran multi-modalitas. Guru-guru yang berpengalaman menggunakan tangan untuk belajar, refleksi, membaca, menonton slide atau film, ceramah, kunjungan lapangan, dan metode lain untuk mengakomodasi semua gaya belajar siswa mereka.

RINGKASAN

Behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, humanistik, dan pengalaman adalah beberapa teori pembelajaran paling menonjol yang telah memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Teori penting lainnya termasuk hierarki kebutuhan Maslowian, teori Elaborasi, ADDIE (Analisis, Desain, Kembangkan, Implementasikan, dan Evaluasi), dan Taksonomi Bloom.

Teori-teori ini telah sangat mempengaruhi pengajaran, pengasuhan anak dan apa yang disebut profesi menolong, yang meliputi psikolog klinis, terapis dan konselor. Hirarki kebutuhan Abraham Maslow, misalnya, mendalilkan bahwa orang perlu memenuhi kebutuhan dasarnya - makanan, tempat tinggal dan keamanan - sebelum mereka dapat mencari kebutuhan yang lebih transenden, seperti cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri. Seorang terapis menggunakan prinsip-prinsip Maslowian akan berusaha untuk mengamankan kebutuhan dasar klien sebelum mencoba untuk bekerja pada tujuan yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun