Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ma'ruf Amin, Orang yang Dibenci Pendukung Ahok

9 Agustus 2018   21:43 Diperbarui: 10 Agustus 2018   12:35 2921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan diam-diam dia menggiring opini bahwa dia telah memilih Mahfud MD sebagai cawapresnya. Romy ketua umum Partai Persatuan Pembangunan bertugas memberi hint bahwa tokoh yang dipilih Jokowi berinisial 'M'. Seperti sebuah sinetron, Muhaimin Iskandar pun berlagak keseleo lidah ketika ditanya wartawan yang telah menunggunya di Plataran Menteng.

"PKB tetap mendukung Jokowi. Bagaimana pun Pak Mahfud MD adalah saudara kita," Begitu jawab Muhaimin.

Nama Mahfud sebagai cawapres pun semakin diyakini ketika wartawan menemukan Mahfud berada di sebuah restoran tidak jauh dari Plataran Menteng tempat deklarasi diselenggarakan. Apalagi saat itu Mahfud mengenakan baju putih ala Jokowi. Semiotikanya sangat jelas dan benar-benar mengelabui semua orang. Buat banyak orang, Mahfud MD adalah pilihan yang paling tepat. Akibatnya berbagai meme pasangan Jokowi -- Mahfud langsung beredar dengan berbagai macam pose. Semua orang puas dengan pilihan ini.

Sayangnya ketika pengumuman dibacakan. Jokowi memilih Ma'ruf. Dan beragam reaksi datang dari berbagai pihak. Para pendukung Ahok tentu saja sangat kecewa, banyak yang langsung mengumumkan bahwa dirinya akan golput. Pakde telah melukai hati mereka. Ada juga yang setuju. Ada yang tidak peduli siapa, yang penting Jokowi bisa dua periode itu sudah cukup.

Yang paling kasihan tentu saja Mahfud MD. Belum hilang dari ingatan kita bagaimana Mahfud MD digadang-gadang oleh PKB untuk jadi calon presiden pada pilpres 2014 yang lalu. Mahfud saat itu terlihat sangat bernapsu dan dia memasang billboard dengan foto dirinya di mana-mana. Entah berapa uang yang telah dihabiskannya. Lalu hasilnya? PKB melepehkannya begitu saja. 

Tahun ini Mahfud terlhat lebih bijak. Dia sering berkata pada wartawan bahwa dia tidak ingin jadi presiden tapi mau jika ada yang menawarkan dirinya. Dia menggarisbawahi bahwa kata 'Ingin' dan 'Mau' itu berbeda sekali.

Entah siapa yang punya ide tapi ada seseorang yang meminta Mahfud MD untuk bersiap dicalonkan saat deklarasi nanti. Itu sebabnya wartawan menemukan dirinya berada tidak jauh dari Plataran dengan seragam baju putih yang baru saja dijahit supaya cocok dengan baju putih yang biasa dipakai Pakde..

Mahfud sempat dikontak pihak Istana lagi pagi harinya untuk menyerahkan CV untuk menjadi cawapres Jokowi. Jelang Jokowi deklarasi, Mahfud kembali dikontak Istana, diminta bersiap di sekitar Plataran Menteng. Dia standy di resto Tesate yang letaknya tidak jauh dari sana. Lalu apa yang terjadi? Sebuah ending yang menyedihkan.Untuk kedua kalinya Mahfud dicampakkan dan kali ini lebih mengiris hati karena dia dikalahkan oleh Ma'ruf Amin di saat injury time.

Apakah Mahfud memang cuma dijadikan figuran sebagai pengalihan issue bahwa Jokowi memang memilh dia? Atau memang karena perubahan politik berlangsung dari detik ke detik tanpa bisa dipastikan? Apapun itu saya cuma bisa bersimpati pada Pak Mahfud. Buat saya dia orang baik.

Yang sabar ya Pak Mahfud. Gusti Allah pasti punya rencana yang lebih baik untuk Bapak. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun