Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nelayan Tua di Volendam

7 November 2017   00:48 Diperbarui: 8 November 2017   00:28 3118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Torro melihat jam tangannya, "Well, you have about 2 hours."

"I won't be long. Wait me here. I'll be back soon."

"Okay. If you don't find me here, I'll be on the bus. Okay?"

"Okay. Bye Torro!" sahut saya langsung terbang menuju rumah Raoul.

Beberapa tahun yang lalu, saya pernah berkenalan dengan seorang nelayan tua di Pantai Volendam, namanya Raoul. Dia hidup seorang diri tanpa keluarga. Umurnya 80 tahun, sudah terlalu uzur untuk melaut. Hari-harinya hanya diisi dengan memancing ikan di bebatuan pinggir pantai, ditemani rokok dan botol birnya.

Waktu itu saya sedang menunggu rombongan tour berbelanja. Biasanya saya selalu membaca di Side Walk Cafe di pinggir pantai sambil menikmati pemandangan laut. Tapi kali itu saya agak malas membaca sehingga untuk membunuh waktu, saya berjalan-jalan sendirian menikmati keindahan kampung nelayan Volendam.

Sesampainya di pantai, saya melihat seorang kakek tua sedang asyik memancing sendirian. Rambut, jenggot dan kumisnya semua berwarna putih. Badannya kurus dan memakai topi tua yang sudah bolong-bolong. Secara keseluruhan penampilannya mengingatkan saya pada tokoh Santiago yang ada di buku The Old Man And The Sea karya Ernest Hemmingway.

Melihat keranjangnya tidak berisi ikan seekor pun, saya memberanikan diri bertanya, "Are there any fish around here? I don't see you got one."

Tanpa menoleh, dia menjawab, "I like fishing not because of the fish. I like the peace and quiet of being at sea."

Saya suka sekali pada jawabannya lalu saya bertanya lagi, "Wow, I like that! May I company you?"

"If you buy me a bottle of beer, you can sit next to me and I'll teach you how to fish," katanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun