Dan secara menakjubkan dan hanya dalam sekian menit pemahaman tersebut dijungkirbalikkan oleh trainer ini. Kata melayani dan pelayan ternyata memiliki perbedaan seperti bumi dan langit. Bahkan 'melayani' juga adalah sesuatu yang dilakukan oleh Sang Pencipta.Â
Saya adalah seorang pemikir (thinker). Sebagian besar hidup, saya jalani dengan merenung dan berpikir. Setelah mencapai usia sampai setua ini, baru kali ini saya mendapat pencerahan yang sangat berharga. Saya baru menyadari bahwa kata'melayani' ternyata adalah rahasia hidup.Â
Saya baru menyadari sedalam-dalamnya ternyata hakikat hidup itu adalah melayani. Tuhan melayani umatnya, Presiden melayani rakyatnya, pengusaha melayani karyawannya, pedagang melayani pelanggannya, dokter melayani pasiennya, guru melayani muridnya, suami melayani isterinya, isteri melayani suaminya. Begitu juga sebaliknya.
Setiap orang harus saling melayani satu sama lain. Dengan melayani, kita akan membahagiakan orang lain. Â Pada saat orang berbahagia karena kita, maka di situlah kebahagiaaan kita sendiri akan diperoleh.
Saya terharu bukan main atas pemahaman hidup ini. Tanpa terasa air mata turun membanjiri pipi. Alangkah luar biasanya pelajaran hari ini. Terima kasih Tuhan. Terima kasih Pak Ricardo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H