Mohon tunggu...
Yos Winerdi
Yos Winerdi Mohon Tunggu... Pengacara - Pengacara

Hobi menulis tentang politik dan hukum. Saat ini sedang menyelesaikan studi S2 Hukum di Jayabaya. Sebagai pengacara berkantor di Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Integritas Polri vs Kasus Vina

7 Juni 2024   21:16 Diperbarui: 13 Juni 2024   08:37 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara dari pihak Vina, pengacara keluarga masih terus mencari fakta sesungguhnya kematian Vina, apa latar belakang kasusnya dan siapa dalang sebenanrnya. Secara perlahan tapi pasti cerita mulai mencari jalannya sendiri. Di beberapa media berapa pihak mulai berani bicara memberi kesaksian seperti Saka, Linda, Egy, Kakak Vina, Ibu Egy, Bul-bul, Aep dan masih banyak lainnya. Kesaksian yang diberikan berbeda-beda. Kebenaran dan peristiwa  kasus ini perlahan tapi pasti mulai terusik, kalau benar maka para penegak hukum telah melupakan sebuah pameo hukum In Dubio Pro Reo yang memiliki pengertian Lebih Baik Membebaskan 1000 Orang yang Bersalah, Daripada Menghukum 1 (satu) Orang yang Tidak Bersalah, Hal ini menggambarkan pentingnya prinsip kehati-hatian (prudent) bagi penegak hukum dalam memeriksa, mengadili dan memutus sebuah perkara pidana agar tidak keliru menjatuhkan vonis terhadap tersangka atau terdakwa. 

Keyakinan hakim adalah hal yang esensial, hakim harus yakin bahwa terdakwa bersalah dalam teori hukum pidana dikenal Beyond Reasonable Doubt (alasan yang tak dapat diragukan lagi (Beyond Reasonable Doubt). Disinilah di tuntut keprofesionalan aparat untuk mengungkap kejadian sebenarnya dan membuktikan bahwa mereka tidak salah, benar terhadap pemidanaan. Profesionalisme POLRI sebagai institusi penegak hukum tengah menjadi sorotan. Apakah masih ada profesionalitas dan integritas ketika menjalankan tugas pokok dan fungsinya seperti diamanatkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masayarakat.

Pekerjaan Rumah terbesar bagi polri saat ini adalah mengungkap secara professional, presisi dan berintegritas kasus Vina tanpa ada kepentingan lain seperti isu yang sudah berkembang yang mana akurasi dan kebenarannya masih diragukan seperti:

  • Polisi sedang melindungi Seseorang atau Coorporate,
  • Polisi sedang  berusaha menutup-nutupi perkara salah tangkapnya.
  • Polisi menyembunyikan 2 dpo yang diduga berkaitan dengan bandar narkoba tersebesar.   
  • Polisi sedang bekerjasama dengan pihak lain pengalihan isu terhadap kasus mega korupsi sebesar 271 T yang baru-baru ini viral yang melibatkan para pejabat.  

Sehingga seluruh polemik yang ada dapat meredah dengan sendirinya.  Mudah-mudahan pakta integritas yang pernah dibuat oleh setiap polisi tidak menggoyahkan intergritasnya yang telah berjanji kepada diri sendiri tentang komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggungjawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta kesanggupan untuk tidak melaksanakan korupsi, kolusi dan nepotisme. Saat ini reputasi polisi sebagai penegak hukum dan pengayom masyarakat sedang dipertaruhkan. 

Tunjukan bahwa polisi dapat bekerja secara professional dan berintegritas.  Sehinga penilaian negatif terhadap polri sebagai sebuah institusi akan perlahan hilang. Apabila hal sebaliknya terjadi maka marwa polri sebagai punggawa pengamanan dan pengayom Masyarakat akan semakin hancur dan tidak dipercaya lagi semuanya hanya bisa diselesaikan dengan niat baik, terbuka, jujur dan penuh dedikasi terhadap tugas dan fungsinya.    

Secara umum kompetensi dan kapabilitas SDM polri tidak diragukan tapi hal ini sepertinya tidak diimbangi dengan integritas. Ini berbahaya dan jangan terus sampai terjadi. Kemana dan Kesiapa lagi Masyarakat akan mencari keadilan, dan perlindungan hukum terutama bagi mereka tersangkut masalah hukum. Penurunan integritas polri akhir-akhir tidak ada hubungannya dengan proses rekruitmen pendidikan dan pelatihan sdm nya, tapi hal ini kaitannya erat dengan lingkungan kerja serta pengawasan yang buruk terhadap kinerja polisi. Ini tantangan berat buat bapak Kapolri Sigit Sulistyo untuk membenahi institusinya yang akhir-akhir ini tingkat kepercayaan masayarakat terus menurun. 

Apalagi sejak kasus ferdy sambo terungkap. penuh drama, intrik dan rekayasa kemudian  disiarkan melalui media masa. Hal ini membuat Masyarakat tidak respek lagi dengan dengan institusi ini. Benahi polri dengan sepenuh hati agar menjadi institusi yang professional dan berintegritas sebelum Masyarakat mencari jalannya sendiri untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan yang seharusnya sudah menjadi hak mereka. 

Penulis : Ir. Yos Winerdi. DFE. SH.

Pengacara, Advocat dan Konsultan Hukum

Lawyer Integrated Solution (LIS)

Saat ini Sedang Menyelesaikan Study  S2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun