Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta agar tidak antisipasi setiap tantangan yang akan menghadapi dalam menjalankan usaha. Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang. Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama. Dalam makalah ini akan dibahas pentingnya suatu perencanaan bisnis atau usaha yang tertulis, bagaimana kerangkanya, tujuan pembuatannya, serta bentuk formal dari perencanaan bisnis.
Pentingnya Perencanaan Bisnis
    Seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, dari hasil pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangan-kekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja samaÂ
Tujuan menyusun Business Plan
1) Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda juga harus meyakinkan orang lain bahwa tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda. Adanya bantuan kerjasama dari berbagai pihak maka diharapkan usaha anda akan maju dengan pesat. Bantuan yang diharapkan itu antara lain berupa pinjaman melalui bank atau pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial
2) Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang untuk perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar yang memberikan pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda
3) Business Plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri.
4) Business Plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi misalnya anda menjual perusahaan anda ke perusahaan besar, maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau diakuisisi.
Kerangka Perencanaan Bisnis
    Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:
a) Nama PerusahaanÂ
    Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu, nama yang diberikan jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
b) Lokasi
    Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahan baku, transport tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan usaha mementingkan segi hukumnya
c) Komoditi Yang Akan Diusahakan
    Pemilik usaha tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut atau dia mempunyai relasi khusus untuk mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya dan menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan bukunya. Penulis itu kemudian membuka usaha penerbitan dan percetakan sendiriÂ
d) Konsumen Yang Akan DitujuÂ
    Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko
e) Pasar Yang Akan Dituju
    Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar(market follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejjenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar. Pemimpin pasar harus berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala macam taktik akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan.
Komponen Perencanaan Bisnis
Komponen Perencanaa Bisnis   Â
     Komponen-komponen penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bisnis adalah sebagai berikut:
1. Analisis Situasi Terkini
Melakukan analisis mendalam mengenai kondisi internal maupun eksternal perusahaan saat ini sebagai acuan dalam perencanaan ke depan. Termasuk analisis pasar, pesaing, sumber daya yang dimiliki, hingga kekuatan dan kelemahan perusahaan. Misalnya, melakukan analisis tren pasar saat ini, pertumbuhan industri, perilaku konsumen, hingga strategi para pesaing.
2. Visi dan Misi
Menetapkan visi dan misi agar perencanaan bisnis selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Visi dan misi menjadi panduan utama dalam menyusun strategi dan program kerja. Contoh visi: "Menjadi perusahaan tekstil terkemuka yang mengutamakan kualitas dan inovasi di Asia Tenggara pada 2025." Contoh misi: "Memberikan produk tekstil berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat."
3. Strategi Pemasaran dan Penjualan
Merumuskan strategi pemasaran dan penjualan yang akan dijalankan untuk memenangkan persaingan pasar dan mencapai target yang ditetapkan. Contoh strateginya: Meningkatkan penjualan melalui platform e-commerce, membuka cabang baru di kota-kota potensial, program loyalitas pelanggan, dan lain-lain.
4. Keuangan dan Proyeksi Keuangan
Membuat proyeksi keuangan yang andal untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan ke depan dan memastikan ketersediaan dana yang dibutuhkan. Contoh proyeksinya: laporan laba rugi, arus kas, neraca, dan rasio keuangan untuk 5 tahun ke depan.
5. Manajemen dan Pengembangan SDM
Merencanakan kebutuhan SDM, rekrutmen, pelatihan, hingga penilaian kinerja karyawan agar perusahaan memiliki tim yang solid dan kompeten. Contoh rencananya: merekrut staf pemasaran baru, pelatihan manajemen waktu untuk karyawan, program penilaian kinerja per triwulan.
6. Perencanaan Produksi atau Operasi
Menyusun perencanaan produksi atau operasi yang mencakup kapasitas produksi, efisiensi, kualitas, dan inovasi. Contoh rencananya: meningkatkan kapasitas produksi hingga 20%, menambah fasilitas pabrik baru, atau merancang kemasan produk yang lebih ramah lingkungan.
7. Analisis Risiko
Mengidentifikasi berbagai risiko bisnis yang mungkin muncul dan menyusun strategi untuk memitigasi risiko tersebut. Contoh risikonya: perubahan selera konsumen, fluktuasi nilai tukar mata uang, kebijakan pemerintah baru, dan lainnya. Lalu menyusun langkah antisipasinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H