Mohon tunggu...
Yosua DeoBasado
Yosua DeoBasado Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia biasa

Hanya untuk bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rencana Tuhan Pasti Indah

5 April 2022   10:11 Diperbarui: 5 April 2022   10:25 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jangan nangis terus dong, nanti cantiknya luntur,lho." Ucap ayah Seli lagi. Namun, usaha tersebut sia-sia. Seli kembali tidak menghiraukannya, bahkan mulutnya tidak bergerak walau satu mili pun. Seli lebih suka terbuka dengan ibunya.

Sesampainya di rumah, Seli langsung memeluk ibunya yang sedang membukakan pintu untuknya.

"Eh, kamu kenapa, sayang? Kok nangis begitu?" tanya ibu Seli. 

Setelah Seli menceritakan panjang lebar, ibu Seli tersenyum lalu menjawab, "Nak, hal begitu sangat wajar dikalangan remaja, tanya aja ayahmu. Ayahmu dulu juga ngerasain apa yang kamu rasain. Bahkan, ayahmu dulu nungguin ibu putus dengan pacar ibu sebelumnya. Namun, sekarang ibu justru bangga punya anak seperti kamu, nak. Kamu mau mengalahkan gengsimu dan melawan kodrat wanita yang biasanya hanya mau diperjuangkan tanpa mau berjuang. Tapi, kamu malah sebaliknya, kamu mau berjuang mencari cinta. Mungkin, Rendy bukan jodohmu, sayang. Tenang aja, Tuhan Yesus memberikan cobaan untuk hamba-Nya yang kuat. Ia pasti akan memberikan jodoh yang lebih baik dan tentunya cocok untuk mu, Sel. Kamu pasti bisa! Ibu yakin sama kamu! Dah, sekarang mandi sana, masak cantik-cantik bau." Mood Seli membaik, ia tertawa mendengar gurauan dari ibunya.

Saat makan malam, Seli perlahan bisa melupakan kejadian tadi siang dan mulai mengikhlaskannya.

"Seli" suara ibu memulai pembicaraan. 

" Kamu kan sudah ujian, sebentar lagi sekolah akan libur. Ayah mendapatkan jatah cuti sekaligus hadiah liburan ke Swedia untuk 2 minggu kedepan dari bossnya. Apakah kamu ingin mengikuti ayah dan ibu ke Swedia untuk mengisi waktu waktu liburanmu?"

 Mata Seli membesar mendengar hal itu. Ia tampak sangat antusias. "Mau-mau, Bu. Kapan, nih berangkatnya?" tanya Seli.

"Rencana, lusa kita akan berangkat. Jadi, kamu harus mulai mempersiapkannya."

"Yesss, siap laksanakan, Komandan." jawab Seli sembari hormat kepada ibunya. 

Ayah dan ibunya senang mendengar semangat Seli menjadi tumbuh lagi. Mereka berharap dengan liburan ini, Seli bisa melupakan masalahnya tersebut. Sungguh hal yang tidak terduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun