Â
Ketergantungan Tiongkok terhadap Laut China Selatan membuatnya rentan terhadap gangguan perdagangan maritim. Pada tahun 2003, Presiden Tiongkok saat itu (Hu Jintao) menyatakan bahwa ada potensi ancaman yang ditimbulkan oleh "kekuatan besar tertentu" yang bertujuan untuk mengendalikan jalur perdagangan LCS-Selat Malaka, sehingga perlu dilakukan strategi baru untuk mengatasi kekhawatiran ini.
LAUT CINA SELATAN MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM PERDAGANGAN LNG GLOBAL DAN JUGA KAYA AKAN CADANGAN ENERGI MINYAK DAN GAS.
Menurut Vortexa (perusahaan energy-cargo tracking) selama 2023, 10 miliar barrels minyak dan produk turunannya dan juga 6.7 triliun cubic feet (Tcf) gas alam cair (LNG) melewati Laut China Selatan. Suatu Â
Laut China Selatan sendiri memiliki kandungan energi hidrokarbon yang sangat besar. Kandungan hidrokarbon tersebut baru di data untuk cadangan yang proven dan yang termasuk di area negara yang tidak disengketakan. Data belum mencakup area sengketa dan area yang belum dieksplorasi.
Berikut Tabel Cadangan Migas per tahun 2023.
Dari data US Geological Survey, World Bank, US Energy Information Administration, diperoleh gambaran area di Laut China Selatan terkait temuan cadangan migas. Berikut gambaran sebaran area cadangan migas Laut China Selatan, dengan area warna coklat menunjukkan basin/reservoir yang telah disurvei dan mengandung cadangan hidrokarbon.
Selain cadangan energi, Laut China Selatan juga kaya akan sumber daya ikan. Ikan seperti ikan makarel, teri, kerapu, napoleon, lobster, udang, kepiting, tuna terkandung di laut ini, yang dapat ditangkap dan diolah untuk memenuhi kebutuhan negara ASEAN terutama pemilik area perairan di Laut China Selatan. Sekitar 10% kontribusi perikanan global.