"Selamat datang di Dimensi Gorengan," ujar baskom, yang kini melayang di sebelah Kang Juhi. "Di sini, gorengan adalah segalanya. Dan kamu, sebagai pencipta gorengan, adalah seorang nabi."
"Apaan lagi ini?!" teriak Kang Juhi bingung.
Orang-orang kecil mulai berlutut di depan Kang Juhi. "Wahai pembuat gorengan, ajari kami cara menciptakan tahu isi yang sempurna!"
Baskom menyenggolnya dengan sisi bulatnya. "Lihat, Juhi. Di dunia ini, kemampuanmu adalah hal yang paling berharga. Kamu cuma perlu percaya."
Kembali ke Dunia Nyata
Dengan satu kedipan mata, Kang Juhi kembali ke kontrakannya. Baskom sudah kembali diam, seperti biasa. Namun, sesuatu telah berubah.
Ia tersenyum kecil sambil menatap baskomnya. "Kalau benar hidup ini kayak gorengan, aku cuma perlu terus ngaduk dan nggak takut nyemplung ke minyak panas, ya?"
Baskom tidak menjawab. Tapi Kang Juhi tahu, pelajaran malam itu akan terus ia ingat.
Esoknya, ia memulai harinya dengan semangat baru, membawa baskom tuanya yang diam-diam memancarkan aura keberanian.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H