Setelah di akhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Rustam, jamaah saling bersalam-salaman dan dengan tertib meninggalkan lapangan. Pengurus Takmir Masjid dibantu oleh remaja masjid segera membereskan peralatan dan mengembalikannya ke masjid.
      Sudah menjadi agenda rutin, anak-anak santri TPQ At Taqwa, melaksanakan  ujung-ujung atau bertamu, bersilaturahmi untuk mengucapkan selamat Idul Fitri dan ber maaf-maafan di hari kemenangan ini dari rumah ke rumah. Sebagai ustadzah, Maryam dan Yu Partinah dengan sigap mengkoordinir anak-anak santri. Zahra sudah pulang ke rumah bersama Simbok.
      "Ingat kata Ustadz Rustam ya anak-anak, kita tidak diperbolehkan untuk berlebih-lebihan, terutama dalam makanan. Bukan karena kita selesai berpuasa kemudian kita dendam dengan memakan apapun yang disajikan kepada kita hari ini, setuju?" pesan Maryam kepada santrinya.
      "Setuju Bu ...," jawab anak-anak santri kompak.
      Mendengar nasihat itu Mamad hanya bisa diam sambil bersembunyi di balik punggung Roni sahabatnya sambil tersenyum. Teman-temannya sudah hafal tentang kebiasaan makan Mamad yang suka berlebihan.
      Rombongan mereka segera bergerak dengan tertib dan sopan, bertamu dari ke rumah warga Desa Pakis satu persatu.
      "Assalamu'alaikum ...," teriak mereka kompak.
      "Wa'alaikumsalam, mari masuk anak-anak," jawab Pak Dhe Kartono mempersilakan mereka masuk. Usai bersalam-salaman dan mengucapkan minal aidzin wal faidzin, Pak Dhe Kartono mempersilakan anak-anak untuk mencicipi sajian makanan dan minuman serta  aneka jajanan yang sudah disiapkan di meja tamu. Setelah mencicipi sekedarnya anak-anak pun melanjutkan perjalanan ke rumah berikutnya.
      "Mad, coba lihat kantongmu, aku tadi lihat waktu kamu mengambil beberapa madu mongso hlo ... ha ha ha ...," ucap Roni sambil tertawa.
      "He he he .... iya, " jawab Mamad malu-malu sambil memegangi kantong baju kokonya yang penuh dengan madu mongso.
Kali ini, mereka berkunjung ke rumah Bu Maryati, yang menjadi Carik di Desa Pakis. Bu Mar senang sekali dengan kunjungan mereka. Anak-anak dipersilakan mencicipi opor ayam dan sambal goreng sebagai menu khas lebaran  masyarakat Desa Pakis.